"Kenapa bertopeng jika tak punya muka?!"

Minggu, 06 September 2009

Pangeran Diponegoro dan Kuda

Ini cuma sebuah anekdot dari perjalanan saya di semarang selama 3 hari saat liburan kenaikan tingkat kira-kira sekitar 3 minggu yang lalu,..memang bukan cerita yang sangat lucu bagi kebanyakan orang, tapi bagi "kacamata" saya,..ini cukup menggelikan dan sedikit menyindir juga,..ha.ha...
Lah belom apa-apa kok udah ketawa ga jelas gini,..

Ini cerita tentang Pangeran Diponegoro,..Sang Pangeran yang duduk di atas kudanya yang gagah,....dengan semangat patriotismenya dia mengacungkan keris di tangan kanannya ke arah langit dengan tegap,..tanpa rasa ragu sedikitpun dia dan kudanya berdiri tegak menantang siapapun yang berani memproklamirkan diri sebagai penjajah Negeri Indonesia pada zaman perjuangan dulu,...

Dan saya pun berani bertaruh bagi siapapun yg mengaku rakyat Indonesia pasti akan dapat merasakan aura keberanian dan semangat dari seorang Diponegoro saat berdiri di depan patung ini,...
Patung yang saya lihat ini berada di tengah perempatan di daerah tembalang,..di depan gapura gerbang masuk menuju ke daerah pemukiman pelajar Universitas Diponegoro di Semarang,...
Yang membuat saya geli cuma satu hal,...saat itu saya mengobrol dengan teman,..saya bertanya tentang patokan jalan menuju ke daerah Peleburan (dekat pusat kota semarang) saat dari tembalang,..dan teman saya berkata bahwa salah satu patokannya adalah "Patung Kuda" yang ada di perempatan jalan yg saya sebut tadi,..

Ketika saya akhirnya melewati perempatan jalan tersebut,..saya heran,..mencari-cari dimana "Patung Kuda" yg dimaksud teman saya...saya tidak melihat sebuah "Patung Kuda",..yang terlihat di mata saya saat itu adalah Patung seorang Pahlawan Bangsa yang sedang menunggang kuda dengan gagah berani,..
Dan saya pun menjadi orang tolol dan kurang kerjaan dalam beberapa saat,..karena saya mencoba mencerna pembicaraan dengan teman saya waktu itu,..saya berpikir keras,...dan tetap tak habis pikir,...yg terbersit di pikiran saya saat itu adalah sebuah kalimat "Ini pasti salah kaprah saja,.."

Saya pun iseng-iseng berpura-pura menanyakan jalan ke orang lain di Semarang,...dan mereka semua,...100% saat saya bertanya tentang perempatan jalan itu,..mereka (orang-orang yg saya tanya) selalu menggunakan kata "Patung Kuda" sebagai patokan di perempatan jalan tersebut,...

Walaupun ini cuma hal sepele,..hanya sebuah salah kaprah,...hanya sebuah "Peringkasan Kalimat dari sebuah 'benda' ",...tapi saya tak habis pikir,..Apakah semua rakyat Indonesia berjiwa seperti ini??
Tidak ada penghargaan bagi seorang Pahlawan Bangsa yang terhormat ini,..?? Penghargaan yang sebenarnya cukup lewat mulut saja,..yapp,..hanya cukup lewat mulut saja,..cukup sebutlah bentuk pahatan dirinya dengan "Patung Pangeran Diponegoro",...
tapi,...kenapa nama "Patung Kuda" bisa lebih populer daripada nama "Patung Pangeran Diponegoro Yang Sedang Menunggang Kuda",..??




2 komentar:

Izal mengatakan...

wkakakakak,....
lumayan sadisme sindirannya,..

vijava mengatakan...

Memang benar sepertinya Para Pahlawan itu sudah tidak ada harganya.
Kalau Bangsa ini menghargai beliau dan semua Pahlawan pasti Tidak akan ada KORUTOR di Negeri ini.

Salam Sejahtera untuk anda.

Posting Komentar

Silakan ngoceh disini...