tag:blogger.com,1999:blog-39394188596806130172024-03-14T10:15:57.286+07:00Si Kacamata :."Kenapa bertopeng jika tak punya muka?!"Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.comBlogger88125tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-82940962169096561612013-04-11T11:51:00.001+07:002014-08-12T16:32:48.578+07:00It's Time to Move, Another Room, Another Blog.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-rk0IbahwMVA/UWZBAS_LM6I/AAAAAAAAAaI/zbuDWWh4npA/s1600/TimeToMove1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-rk0IbahwMVA/UWZBAS_LM6I/AAAAAAAAAaI/zbuDWWh4npA/s400/TimeToMove1.jpg" height="160" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
Akhir-akhir ini saya menemukan keasyikan tersendiri di kamar yang lain. </div>
<div style="text-align: left;">
Jadi untuk sementara kamar ini akan masuk dalam masa hiatus. </div>
<div style="text-align: left;">
Saat ini saya lebih sering berinteraksi di kamar ini: <a href="http://lintasgenre.wordpress.com/" target="_blank">http://lintasgenre.wordpress.com</a></div>
<div style="text-align: left;">
Yang pasti, pemikiran-pemikiran saya masih akan tetap hidup meskipun berbeda kamar.</div>
<div style="text-align: left;">
Salam blogging. </div>
</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-84514548551746416922012-12-05T22:40:00.000+07:002012-12-05T22:44:31.042+07:00Life of Pi. Spiritualitas Berbalut Perjalanan Menakjubkan.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1V0zrswVCgo/UL4E3GxZ-tI/AAAAAAAAAY0/qxypKwOrD9E/s1600/life-of-pi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="301" src="http://3.bp.blogspot.com/-1V0zrswVCgo/UL4E3GxZ-tI/AAAAAAAAAY0/qxypKwOrD9E/s400/life-of-pi.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 10pt;">Beberapa waktu lalu, saat <i>weekend</i>, saya diajak kawan saya dan kawannya untuk menonton film di bioskop. Awalnya, saya tak ada niat sama sekali untuk mengisi <i>weekend</i> kala itu dengan berwisata ke bioskop. Namun, meski begitu, akhirnya saya intip juga jadwal film yg ada di Bogor kala itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Saya sedang malas nonton karena akhir-akhir ini bioskop di Bogor dikuasai oleh rezim film popcorn macam Breaking Dawn dan Skyfall. Sebenarnya saya ini <i>movie enthusiast</i> tipe "Lintas Genre". Selama itu bukan film horror tali kutang Indonesia dan film sampah sejenisnya, saya masih menyanggupi untuk menontonnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mulai dari film <i>mainstream</i> atau romantika rasa popcorn, sampai film <i>anti-mainstream</i> penuh konspirasi atau yang bikin dahi berkerut karena story yang "<i>twist</i>" dan "<i>mindfuck</i>". Semuanya saya lahap.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Tapi karena mood saya akhir-akhir ini menginginkan film berbobot sedikit, saya pun mengesampingkan Skyfall dan Breaking Dawn. Atau mungkin karena tak ada kawan yang mengajak menonton kedua film itu, hahaha *tawa ironis.</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 10pt;">Saat membuka jadwal film yang sedang tayang di Bogor, mata saya langsung tertuju ke satu judul. Life of Pi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Beberapa waktu lalu, saya pernah menitip ke seorang teman yang sedang berada di pameran buku di Jakarta agar dibelikan buku dengan judul yang sama dengan film itu. Tapi sayangnya teman saya tidak memperoleh buku tersebut dalam versi diskon, dengan kata lain buku Life of Pi tidak masuk kategori yang mendapat potongan harga di pameran tersebut. Kawan saya malah menawarkan "The Girl with Dragon Tattoo" yang saat itu diskon 20%. Akhirnya saya alihkan target ke buku karya Stieg Larsson itu mengingat kantong kempes saya di pertengahan bulan. Sedangkan Life of Pi karya Yann Martel mungkin akan masuk list target saya di waktu depan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Tanpa banyak pikir lagi, saya langsung ajukan proposal ke kawan sayadengan sedikit memaksa tentunyauntuk memilih Life of Pi sebagai film yang akan kami tonton. Dengan sedikit kemampuan marketing kelas pasar burung, saya pun berhasil mengarahkan pikiran kawan saya itu agar dipenuhi dengan berbagai rasa penasaran tentang Life of Pi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dengan berbekal sedikit pengetahuan tentang bukunyayang pernah saya curi baca di gramediasaya akhirnya berhasil duduk di studio bioskop bersama 3 kawan saya, menunggu dengan antusias apa yang akan muncul dari keyword "Life of Pi" di layar perak di depan kami.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Apa yang saya peroleh setelah keluar dari studio bioskop?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Beberapa saat, saya masih tak bisa berkedip untuk menghentikan binar di mata saya. Mulut saya pun masih ternganga persis seorang bocah yang baru saja dicium keningnya oleh bidadari yang baru turun dari langit.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Amazing!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Itulah yang bisa saya ucapkan untuk kehebatan sutradara Ang Lee dan crew-nya menggarap film dari sebuah buku yangkata para pembacanya<i>unfilmable</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Berbagai unsur spiritualitas dan keindahan yang tertanam secara implisit dalam kisah di buku Life of Pi berhasil di-visualisasikan secara luar biasa oleh Ang Lee.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Awalnya saya tak mau berekspektasi terlalu tinggi saat memasuki studio mengingat komentar <i>unfilmable</i> dari para pembaca buku Life of Pi. Yah, minimal jangan “sampah-sampah” banget lah, begitu perkiraan saya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Semua keraguan saya tercabik-cabik secara manis oleh narasi, dialog, alur cerita dan <i>especially</i> visualisasi yang dibangun secara mengagumkan dalam film ini. Seandainya bisa, saya akan memaksa mata saya untuk tak berkedip sedikitpun saat menontonnya. Sungguh sangat disayangkan jika ketinggalan satu <i>frame</i> saja dari seluruh kesatuan karya seni yang tersaji di depan saya saat itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Life of Pi, sebuah dongeng indah yang menjadi nyata!<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sutradara Ang Lee pernah membuat saya terkagum-kagum saat menelurkan <i>Crouching Tiger Hidden Dragon</i>. Pertarungan Chow Yun Fat dan Michelle Yeoh di daun-daun bambu memberikan saya pandangan baru tentang sebuah seni pertarungan china kuno. Dalam film tersebut saya seakan melihat sebuah puisi yang divisualisasikan dalam bentuk pertarungan pedang dua pendekar yang sesungguhnya terjebak romansa. Sekali lagi, Ang Lee berhasil menciptakan sebuah puisi yang indah menjadi bentuk materi dalam Life of Pi. Dengan dibantu Claudio Miranda sebagai sinematografer yang juga pernah terlibat dalam <i>The Curious Case of Benjamin Button, Tron Legacy </i>dan<i> Se7en</i>, Ang Lee mengkonversi barisan kalimat <i>deskriptif</i> dalam Life of Pi menjadi bentuk materi dan <i>real</i> secara menakjubkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pi, yang tinggal di kebun binatang, dalam bukunya mendeskripsikan tempat tinggalnya itu laksana sebuah surga. Saya tak menyangka bahwa gambaran surga dalam bentuk kebun binatang itu berhasil ditampilkan secara menyentuh dan penuh unsur estetika di bagian <i>intro</i> film ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Intro yang sempurna”, begitu gumam saya saat layar perak di depan saya mulai berpendar mengawali film ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="font-size: 10pt;">Untuk sinopsis Life of Pi silakan baca disini :</span><span style="font-size: 10pt;"> <a href="http://www.boleh.com/news/read/movie_news_index/9322__preview_khusus_life_of_pi_dari_kolam_di_paris_hingga_samudera_pasifik_bag_i" target="_blank"><b>KLIK</b></a></span></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 10pt;">Soalnya saya tak mau menulis sinopsisnya di tulisan ini, kepanjangan nanti (ini aja udah panjang ya? Haha).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Film ini menggunakan metode <i>framing device</i>. Jadi narasi disampaikan seperti sebuah interview tapi tanpa menggurui dan dramatisir yang berlebihan. Metode narasi ini juga pernah digunakan di film <i>Titanic</i>, seperti saat Rose tua (Kate Winslet) menceritakan kisahnya pada beberapa anak muda. Sedangkan tokoh Pi tua disini menceritakan kisahnya pada sang penulis. Dalam hal ini berarti penulis ini adalah Yann Martel yang menulis buku Life of Pi. Karena memang Yann Martel di bukunya bilang bahwa kisah yang dia tulis ini adalah “kisah nyata”. Percaya tak percaya itu terserah kita.<o:p></o:p></span></span><br />
<br />
<span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: small;">"Tentu saja ini nyata. Bukankah karya seni yang indah itu selalu nyata?" [Yann Martel]</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ang Lee menggandeng David Magee sebagai penulis naskah (<i>screenplay</i>) dan Tim Squyres sebagai editor. Ang Lee dan David Magee berhasil mengkombinasikan permainan narasi yang cerdas, berbobot dan mudah dicerna menjadi satu kesatuan yang mengalir manis sepanjang film ini. Bahkan jika disediakan buku catatan di depan saya, mungkin saja saya tak bisa berhenti untuk menulis deretan <i>quote</i> menarik yang sering muncul di beberapa dialog film ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Jika kamu percaya pada segala hal, itu sama saja dengan tak percaya apapun” [Ayah Pi]<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: #cfe2f3;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Penulis : “Kata dia (Mamaji), kamu bisa membuatku mempercayai Tuhan.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pi : “Aku tidak menyuruhmu mempercayai Tuhan. Aku hanya menceritakan kisahku.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: #cfe2f3;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Suatu saat, beberapa hal dalam hidup akan pergi satu persatu. Tapi yang paling menyakitkan adalah pergi tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal.” [Pi]<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: #cfe2f3;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ayah Pi : “Kita akan pergi meninggalkan India. Kita akan berlayar ke Kanada. Seperti Columbus.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pi : “Tapi, bukankah Columbus mencari India?”<b><o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Tim Squyres yang sudah akrab dengan Ang Lee melalui kerja sama mereka di film-film sebelumnya<i>Crouching Tiger Hidden Dragon, Sense and Sensibility, Hulk</i>tentu saja sudah mengerti betul tentang apa yang harus dilakukannya untuk menggabungkan pondasi-pondasi cerdas yang sudah dibangun Ang Lee dan David Magee. Tim Squyres berhasil menjadi sosok penyelesai akhir keseluruhan “bangunan” Life of Pi menjadi sebuah Istana yang megah, memanjakan mata, menyentil berbagai prinsip hidup dan menjamah alam imajinasi liar para penonton film ini. Sungguh sempurna apa yang telah dikerjakan oleh Ang Lee dan <i>crew</i>-nya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Beberapa hal yang memungkinkan terjadi efek brutal dan “<i>gore</i>” yang terlukis di bukunya berhasil digeser Ang Lee secara cerdik dalam visualisasi di filmnya, sehingga film ini tetap berada dalam radius penonton remaja-dewasa. Karena memang di dalam bukunya, adegan pembantaian sang harimau bernama Richard Parker saat memangsa kambing di kebun binatang dijelaskan secara spesifik, begitu juga saat Hyena memangsa Zebra dan Orang Utan di atas sekoci. Apa yang dilihat oleh Pi secara kasat mata terlukis secara nyata di bukunya, memungkinkan terjadinya efek muntah-muntah bagi pembaca yang berimajinasi berlebihan. Namun, hal itu dapat dikonversi oleh Ang Lee menjadi lebih “bersahabat” terhadap penonton yang mungkin kebanyakan tidak menyukai hal seperti itu. Tentunya saya tidak termasuk dalam daftar penonton seperti itu, karena saya justru mengharapkan detail dari keseluruhan kebrutalan itu, haha. Sudah saya bilang, saya ini penonton “lintas genre”, dari drama yang membutuhkan tisu sampai film psikopat penuh darah muncrat dan gumpalan daging berserakan, semuanya saya lahap.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Film ini sarat dengan unsur pluralisme, tentunya memang dibutuhkan pola pikir yang cerdas dan dewasa saat kita menontonnya. Ang Lee berhasil menyajikan kondisi jiwa dan kegamangan hati Pi dalam pencariannya terhadap sosok Tuhan secara jenaka dan menarik dalam separuh awal film ini, begitu juga kisah singkat asal mula nama panggilan “Pi” yang merangsang syaraf humor penonton.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Latar belakang keluarga Pi, kehidupan Pi kecil di dalam kebun binatang, rasa keingintahuan Pi kecil terhadap berbagai macam hal terutama dalam hal agama/kepercayaan, serta sedikit sentuhan romantika tak picisan, semuanya berhasil disajikan Ang Lee dalam nuansa yang tepat dan tidak terlalu sulit dicerna penonton sebagai materi “pemanasan” film ini. Memang, dibandingkan dengan deretan film <i>anti-mainstream</i> lain yang pernah saya tonton, alur cerita dan narasi film ini masih termasuk mudah dicerna, tapi tidak mengurangi bobot dari dialog-dialog cerdas yang dibangun oleh David Magee sebagai penulis skenario.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mychael Danna didapuk sebagai penata musik film ini oleh Ang Lee. <i>Little Miss Sunshine</i> adalah salah satu film cerdas yang <i>score</i>-nya pernah digarap oleh Danna. Tak perlu diragukan lagi kapasitasnya menata musik. Beberapa sentuhan musik etnis india yang diciptakan oleh Danna berhasil memberikan daya magis dan membius imajinasi saya untuk bergerak lebih liar memasuki visualisasi “surga” yang tersaji di Life of Pi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Hubungan Pi dengan Sang Harimaubernama Richard Pakerjuga terbangun secara nyata dan tidak mengada-ada. Suraj Sharma yang memerankan Pi remajayang rupanya film ini adalah akting perdananyaberhasil menghadirkan berbagai luapan emosi seorang remaja yang mencari Tuhan. Emosi marah, kecewa, depresi, tertawa, menangis, kesepian, kepedihan, kebahagiaan, semuanya berhasil dimunculkan Sharma secara sempurna dan apik. Menakjubkan bagi seseorang yang baru pertama kali berakting dalam film “besar” seperti ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sharma juga berhasil menunjukkan hubungan emosional dengan si Harimau yang dibangun secara alamiah. Perasaan takut yang harus ditekan paksa, keberanian yang muncul karena terdesak keadaan untuk bertahan hidup, rasa putus asa dan depresi terjebak di tengah lautan, didukung dengan sinematografi “ajaib” menyatu menjadi sebuah jalinan kisah yang menggetarkan hati.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ayah Pi : “Kau pikir Harimau adalah teman? Dia itu binatang! Bukan kawan bermain!”<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><span style="background-color: #cfe2f3;">Pi : “Hewan memiliki jiwa. Aku melihatnya di dalam mata mereka...”</span><b style="background-color: #9fc5e8;"><o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Memang ada beberapa kesalahan teknis yang berusaha ditutupi secara “<i>tricky</i>” di film ini, seperti saat Pi, harimau, hyena, zebra dan orang utan berada dalam satu sekoci. Namun, bagi saya, kesalahan itu tidak terlalu besar dan tak merusak pondasi yang terbangun rapi dalam Life of Pi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Akhirnya, secara keseluruhan, film ini saya beri rating 8/10.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Kisah perjalanan yang mengandung unsur spiritual, dibalut narasi dan visualisasi yang sempurna hadir dalam Life of Pi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Untunglah di akhir tahun ini</span></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 10pt;">sebelum menunggu The Hobbit karya Peter Jackson</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px;"></span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 10pt;">saya masih bisa menemukan <i>amazing movie</i> seperti ini di bioskop.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Oh ya, sensasi “amazing” akan lebih menggigit jika Anda menonton Life of Pi di studio 3D. (Wajib!)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="background-color: #cfe2f3; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Tuhan bekerja secara misterius” [Pi]</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-weight: bold;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">__________________________________________________________________</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: x-small;">Sumber gambar : http://www.mtvasia.com/win/win-life-of-pi-merc-and-movie-passes/</span></div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-29508547843774897072012-11-22T13:33:00.001+07:002012-11-22T13:39:16.609+07:00Hilangnya Ratu Adil<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-8jZJ4sMDFdo/UK3FiF4DOGI/AAAAAAAAAYg/FSOm86UnqS0/s1600/palestine+art+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-8jZJ4sMDFdo/UK3FiF4DOGI/AAAAAAAAAYg/FSOm86UnqS0/s1600/palestine+art+1.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><a href="http://pursuit-of-peace.blogspot.com/2009/02/palestinian-art.html" target="_blank">Image Source</a></i></td></tr>
</tbody></table>
<div>
<span style="text-align: justify;">Darah membanjir. Teriakan dan tangis menjadi orkestra pesakitan menyayat hati. Tubuh-tubuh yang jiwanya terenggut paksa bergelimpang, tersebar laksana beras yang tumpah ruah ke jalan. Semuanya mencari kebenaran, semua bertanya "Dimana kebenaran?"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Masing-masing kubu berbicara mengenai hak. Tiap kepala yang berlawanan paham dan pemikiran mengukuhkan diri sebagai yang paling benar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kemana perginya sang ratu adil? Saat kebenaran dan welas asih menjadi sebuah hal yang samar. Transparan, sulit terlihat dan tak tersentuh oleh nurani manusia. Saat perdebatan diakhiri dengan pembunuhan berdarah dingin. Kemana dirinya yang bisa memberikan keadilan? Semua hanya saling menatap dengan pandangan kosong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya ratu adil ada di tiap diri mereka. Tapi dia terpenjara oleh kegelapan. Terkungkung oleh ketamakan dan kerakusan. Dia pun terasingkan, terlupakan oleh mereka. Tanpa sadar mereka telah membangun penjara untuk sang ratu adil di dalam jiwa mereka sendiri. Mereka mengucilkan dirinya, meninggalkan segala bentuk eksistensi sang ratu adil. Mereka memilih hidup di bawah kendali sang kegelapan. Sang kegelapan tertawa terbahak-bahak menginjak-injak ratu adil hingga terkubur dalam-dalam. </div>
<div style="text-align: justify;">
Semua mulai lupa. Senjata telah melenakan mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akankah semua ini akan berakhir? </div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tak tahu. Akankah menjadi epilog bahagia seperti di buku dongeng Charles Dickens? Ataukah menjadi epilog tragis mencenangkan seperti di <i>Fight Club</i> milik Chuck Palahniuk?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepertinya Palahniuk akan tertawa sendiri melihat semua yang terjadi sekarang ini mendekati imajinasi <i>Mayheim Project </i>yang dia ciptakan di <i>Fight Club</i>. Sebuah proyek penghancuran massal. Penghancuran tata kehidupan manusia, semua yang disebut keteraturan, kedamaian dan kebahagiaan, secara bersamaan akan luluh lantak bersama dengan kematian disana-sini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang ini, tak ada lagi sang ratu adil. Sang ratu adil telah terhimpit dan kalah oleh sosok seperti Tyler Durden ciptaan Palahniuk, sosok kegelapan yang sempurna, jenius dan menyukai kehancuran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Entah kapan tiap manusia yang masih memiliki ratu adil di jiwanya datang berbondong-bondong dan bersatu melawan kegelapan di tanah tak bertuan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin. Suatu hari nanti. Saat semuanya hampir terlambat. Saat semua yang disebut kehidupan mendekati batas akhirnya di titik nol.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kiamat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa tak berdosa di Palestina.</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-18139876834713453342012-11-11T23:54:00.001+07:002012-11-12T00:28:01.625+07:0011 November<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-pp824TagCtU/UJ_ZnWbNvvI/AAAAAAAAAX4/02YLsSt53XA/s1600/baby-hand.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="226" src="http://4.bp.blogspot.com/-pp824TagCtU/UJ_ZnWbNvvI/AAAAAAAAAX4/02YLsSt53XA/s320/baby-hand.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://adnan-kisahkasihibu.blogspot.com/" target="_blank">Sumber Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
Hari ini, tanggal 11 November 2012. Tanggal cantik? Bukan. Tanggal cantik sudah berlalu kemarin tanggal 10/11/2012, bertepatan dengan hari pahlawan. Mungkin kemarin banyak janur kuning menghiasi tepi jalan, mengingat tanggal cantik tersebut biasanya banyak orang yang latah memanfaatkan momentum tersebut untuk menyelenggarakan pernikahan dan acara penting lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi saya tak ingin membahas lebih lanjut tentang tanggal cantik, hari kemarin, atau hari pahlawan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Saya berbicara tentang 11 November.<br />
<a name='more'></a><br />
11 November mengingatkan saya tentang artinya "memiliki sesuatu". Sering orang bijak maupun yang sok bijak berkata "Kamu tidak akan mengerti arti pentingnya seseorang/sesuatu sampai kamu kehilangan seseorang/sesuatu tersebut."</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi, saya mengakui pepatah nenek moyang itu benar. Saya yang di masa muda suka meremehkan berbagai pepatah bijak dan berkata "Itu cuma kalimat sok bijak, realitas lebih kejam. Semua kalimat bijak tidak selalu bisa terimplementasi dalam realitas". Saya yang congak dan jumawa dengan pemikiran itu akhirnya tunduk berlutut pada realitas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11 November 2005. Saya kehilangan manusia paling berarti dalam hidup saya. Ibu saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu bukan <i>limited edition. </i>Semua orang memiliki Ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu saya pintar memasak, pintar menjahit, pintar mengatur rumah tangga dan mengorganisir segala hal di bawah atap rumah kami. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi banyak Ibu-ibu lain di luar sana yang punya kemampuan itu bukan? Itu bukanlah hal yang spesial. Banyak Ibu-ibu teman saya yang lain juga sepintar Ibu saya dalam hal-hal tersebut. Semua anak memiliki Ibu. Ibu bukanlah hal yang langka. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berarti Ibu bukan hal yang "<i>special one" </i>kan? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi Ibu saya tak pernah bisa terganti. Saya tak akan pernah lagi bisa menemukan sosok Ibu saya pada wanita lain di dunia ini. Ibu saya memang bukan seseorang yang spesial. Ibu saya bukan orang yang hebat satu-satunya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi Ibu saya <b>PENTING</b> bagi saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi saya, kata PENTING memiliki makna yang lebih besar dan megah daripada kata spesial, <i>limited edition, </i>hebat atau luar biasa. </div>
<div style="text-align: justify;">
Karena hal yang hebat, luar biasa, spesial dan <i>limited edition </i>tak akan ada gunanya bagi seseorang jika hal tersebut tidak penting baginya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analoginya : </div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang petani miskin ditawari mobil mewah <i>limited edition </i>dan rumah Istana oleh seorang saudagar kaya. Dengan syarat, dia harus bersedia meninggalkan gubugnya yg reyot beserta anak dan istrinya di dalam gubug tersebut. Petani tersebut menolak pemberian saudagar kaya tersebut. Kenapa? </div>
<div style="text-align: justify;">
Karena walaupun petani itu hidup miskin dan tinggal di gubug reyot. Hatinya tetap merasa bahagia bersama dengan istri yang setia dan anak-anaknya yang berbakti. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengerti kan? </div>
<div style="text-align: justify;">
Gubug reyot dan kehidupan miskin bersama anak dan istrinya itu lebih PENTING bagi petani tersebut daripada hal spesial, luar biasa dan <i>limited edition</i> yang ditawarkan saudagar kaya kepadanya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analogi lainnya adalah jantung. Mungkin jantung adalah sesuatu yang hebat, tapi jantung bukan hal <i>limited edition. </i>Jantung bukanlah hal yang langka, semua orang memilikinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi jika suatu hari jantungmu rusak parah, harus diganti. Apakah semudah itu mengganti jantungmu? </div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah sudah jaminan jika jantung orang lain bisa cocok dan tidak bentrok dengan organ-organ lain saat dipasangkan di tubuhmu?</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi jika tidak diganti, apakah kamu dapat hidup lama dengan jantung yang rusak?</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apakah kamu dapat hidup jika tanpa jantung?</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak. Karena jantung adalah hal penting bagimu. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
11 November 2005. </div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu saya kelas XI SMA. Penyakit kanker berhasil memenangkan perebutan takdir kehidupan Ibu. Saya rasa disitulah momentum terakhir kali saya merasakan basah air mata di pipi. Setelah itu, sepertinya syaraf air mata saya telah putus sampai sekarang. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kehilangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kehilangan seseorang yang penting bagi saya. Tak terganti. Kehilangan yang berhasil memutuskan jaring-jaring kelabilan dalam pemikiran muda saya. Kehilangan yang meleburkan semua rasa kekanak-kanakan saya. Kehilangan yang mencambuk syaraf keegoisan anak tak berbakti yang suka mendebat orang tua seperti saya. Memecah semua kepingan kejumawaan saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semuanya hancur berkeping-keping, membuat saya beku untuk beberapa saat. Memaksa untuk berteriak dan mencubit diri sendiri agar tersadar, berdoa semoga semua itu hanya mimpi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi itulah kenyataannya, itulah realitas. Jiwa saya saat itu terbunuh oleh realitas yang di masa muda sering saya anggap remeh dan tersingkirkan oleh keapatisan saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, seperti kata sang pencipta tokoh Peterpan yang diperankan Johnny Depp di Finding Neverland.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kesedihan merubah seseorang dengan cara yang berbeda-beda."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesedihan, dengan caranya sendiri. Entah bagaimana berhasil merubah mental seorang anak manja dan apatis di dalam jiwa saya menjadi seseorang yang lebih mengerti bagaimana seharusnya menjadi seorang manusia. Bagaimana seharusnya menghargai hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
Menghargai hidup, mengisinya dengan berbagai hal yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesedihan mengajarkan saya untuk belajar menjadi seseorang yang penting dalam kehidupan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Minimal, penting untuk orang-orang di sekitar saya. Orang penting tak selalu harus jadi pemimpin. Tak harus menjadi orang paling jenius. Tak harus menjadi orang kaya dan punya kedudukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Orang penting adalah--sekali lagi seperti kata orang bijak--orang yang bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang penting adalah, saat dia tidak ada, dia akan dirindukan oleh orang-orang yang biasa berada di sekitarnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Orang penting adalah, tidak jarang, kamu baru menyadari betapa pentingnya dia saat kamu kehilangan dirinya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-S2sjCHovXNI/UJ_fF0UDD-I/AAAAAAAAAYM/IDMq38rYXkU/s1600/doa6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="37" src="http://2.bp.blogspot.com/-S2sjCHovXNI/UJ_fF0UDD-I/AAAAAAAAAYM/IDMq38rYXkU/s400/doa6.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">
<span style="color: green;"><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”</span></div>
</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-41500542703709610812012-10-15T10:53:00.000+07:002012-10-15T11:17:13.876+07:00Dua Bersaudara: Mainstream & Anti-Mainstream<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-85N9X8z3tm0/UHuHyWCl4vI/AAAAAAAAAXg/Y1p7umO2xvE/s1600/post-10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="210" src="http://3.bp.blogspot.com/-85N9X8z3tm0/UHuHyWCl4vI/AAAAAAAAAXg/Y1p7umO2xvE/s320/post-10.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.pendidikankarakter.com/cara-ampuh-mengatasi-persaingan-antar-saudara/" target="_blank">Sumber Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tiap <i>microchip </i>yang tertanam di otak manusia memiliki struktur yang berbeda. Menyebabkan berbagai keberagaman pola pikir dalam melihat sesuatu. Seperti halnya beberapa orang yang mengelompokkan diri dalam dunia <i>anti-mainstream</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
Apa sih <i>anti-mainstream </i>itu? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti hubungan antonim, kata <i>anti </i>lahir<i> </i>karena ada kata di belakang <i>anti </i>tersebut yang terlahir lebih dulu. Jadi, <i>anti-mainstream </i>itu lahir dari <i>mainstream </i>itu sendiri. <i>Mainstream</i>, secara harfiah artinya adalah "arus utama". Kita bisa membicarakan <i>mainstream </i>dan <i>anti-mainstream </i>dalam berbagai bentuk. Entah dalam bentuk dunia buku, lukisan, pergaulan, film, musik, industri hiburan, <i>fashion</i>, acara televisi dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang menggolongkan diri mereka ke dalam <i>anti-mainstream</i> cenderung tidak menyukai sebuah hal yang statis, umum, biasa dan sudah dipakai banyak orang. Mereka menyukai hal-hal yang berlawanan dengan semua hal "biasa". Mereka menyukai perbedaan, keberagaman, kelangkaan, keanehan, keganjilan. Mereka memilih sebuah pemikiran yang sering keluar dari jalur pemikiran orang lain. Mereka melihat sesuatu dari kacamata yang berbeda dengan orang pada umumnya. Mereka menyukai hal baru. Mereka menyukai perubahan. Mereka menyukai berdiri dengan kaki di kepala dan kepala di kaki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya mungkin saja termasuk dalam golongan <i>anti-mainstream</i>. Tapi saya tekankan, saya bilang "mungkin saja". Karena saya tidak sepenuhnya menjejakkan kedua kaki saya ke dalam lingkaran <i>anti-mainstream</i>. Saya masih membutuhkan hal-hal <i>mainstream, </i>karena itulah mungkin saya berada di ambang batas antara dua dunia tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti yang saya jelaskan tadi, <i>anti-mainstream </i>lahir karena ada <i>mainstream</i>. Mereka saling bersimbiosis satu sama lain. Bagaimana mungkin kita bisa mendefinisikan <i>anti-mainstream </i>jika tidak ada patokan yang bernama <i>mainstream</i>. Bagaimana kita bisa bilang lawan kata "pandai" adalah "bodoh" jika kata "bodoh" itu sendiri tak pernah ada. Segala pemikiran dan hal <i>anti-mainstream </i>pun begitu. <i>Anti-mainstream </i>dan <i>mainstream </i>saling membutuhkan, saling mendukung satu sama lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Film superhero hollywood seperti Spiderman, The Avengers, dkk yang klise adalah film yang sangat membosankan dan tak menarik bagi para golongan <i>anti-mainstream</i>. Mudah ditebak, tak ada terobosan baru, tak ada cerita yang ganjil, semuanya seakan sebuah film komedi yang akan membuat golongan <i>anti-mainstream </i>tertawa sinis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Film aneh seperti Big Fish, Memento, Eternal Sunshine of the Spotless Mind, Pasir Berbisik, dll mungkin akan membuat para golongan <i>mainstream</i> mengernyitkan dahi, menggaruk kepala yang tak gatal atau bahkan memijat kepalanya yang pusing saat sampai di titik dimana dia sudah duduk lebih dari satu jam menonton film tersebut tapi masih tak mampu mencerna apa yang ingin disampaikan oleh sutradara dan penulis skenario.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya orang-orang yang membaca buku Poconggg Juga Pocong, Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta. Mereka mungkin saja tak akan pernah melirik buku-buku seperti Fight Club (Chuck Palahniuk), City of God (El Doctorrow) dan The God of Small Things (Arundhati Roy).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya membutuhkan keduanya. Baik <i>mainstream </i>dan <i>anti-mainstream</i>. Terkadang saya ingin menemukan pembaharuan. Tapi saya juga perlu melihat hal umum dan statis. Saya menyukai berpikir saat menonton sebuah film atau membaca sebuah buku. Tapi saya juga membutuhkan relaksasi santai menikmati sebuah cerita yang mudah ditebak dan tidak perlu berpikir banyak. Saya menyukai lagu yang dapat melukis imajinasi saya. Tapi saya tetap membutuhkan lagu dengan lirik dan musikalitas yang tak rumit dan tanpa sandi "rahasia". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana saya bisa membuat hal baru jika saya tak pernah melihat hal-hal yang ingin diperbaharui? </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana saya bisa menciptakan percabangan pemikiran kalau saya tak pernah berjalan di jalan yang lurus-lurus saja? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, sungguh bukan hal yang tepat jika manusia golongan <i>anti-mainstream </i>mengasingkan diri ke pulau mereka sendiri tanpa mau bersentuhan dengan manusia golongan <i>mainstream</i>. Kedua pemikiran antonim tersebut saling melengkapi. Mereka adalah dua bersaudara yang tak bisa terpisahkan. Mereka memiliki pertalian darah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, saya pun tetap akan menonton Spiderman, The Avengers atau The Expendables. Karena Inception, Memento, Big Fish, Fight Club, Finding Neverland tak pernah lahir tanpa didahului oleh saudara mereka tersebut.</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-11871401220329245082012-10-10T11:16:00.001+07:002012-10-15T10:56:49.044+07:00Sebuah Perdebatan<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Zjyfl9Hy8YA/UHT2V0QjnGI/AAAAAAAAAXI/8-xFlrTy9Sw/s1600/unta+keledai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="241" src="http://1.bp.blogspot.com/-Zjyfl9Hy8YA/UHT2V0QjnGI/AAAAAAAAAXI/8-xFlrTy9Sw/s320/unta+keledai.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://coretansahri.blogspot.com/2012/05/debat-unta-dan-keledai.html" target="_blank">Sumber Ilustrasi</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang, ada beberapa orang yang menyukai perdebatan. Sengaja memancing beberapa hal yang memicu orang lain untuk memberikan argumen perlawanan. Lalu sang pemancing pun menikmati perdebatan tersebut, bukan untuk menemukan solusi. Tapi hanya untuk memutar balikkan logika yang memancing emosi lawan. Mempertahankan argumen awal yang dia sampaikan dengan berbagai macam cara yang terkadang hanya merupakan akal-akalan dan permainan dari serangkaian fakta yang dia kumpulkan. Bahkan kadang tidak perlu sebuah fakta yang <i>riil</i>, cukup dengan beberapa kumpulan <i>quote </i>dari beberapa cendekiawan yang akan membuat lawan terperangah dan semakin kesal karena rupanya kita lebih cerdik dari dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sendiri terkadang pernah memerankan sosok antagonis seperti itu dalam sebuah perdebatan. Perdebatan yang pada ujungnya hanya membuat permusuhan ideologi. Perdebatan yang lebih mirip debat antara kusir yang beradu argumen berdasarkan emosi mereka, bukan berdasarkan akal dan kecerdasan mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a>Hal yang paling sulit saya lakukan adalah "mengakuinya". Untuk sekadar membuat pengakuan bahwa saya telah mengikuti sebuah perdebatan yang tak bermanfaat seperti itu sangatlah sulit. Apalagi mengaku kepada lawan debat. Emosi selalu lebih kuat daripada logika dan kecerdasan seseorang. Emosi adalah racun yang membuat cendekiawan tampak seperti keledai dungu yang ngotot dengan argumen-argumen pembantahan dirinya. Emosi membuat seorang ilmuwan dan tokoh agama seakan memberikan penjelasan konyol dan tak lebih bijak dari seorang bocah 5 tahun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu saya terjebak dalam ruang perdebatan seperti itu. Saya tak bermaksud menjadi tokoh antagonis seperti itu, tapi emosi selalu berhasil mengkamuflase segala kecerdasan manusia. Membuat saya secara tidak sadar menjadi seorang pendebat yang menyerang mental lawan dengan berbagai kalimat tusukan yang tajam dan menyakitkan. Lawan saya adalah kawan dekat saya sendiri. Mungkin karena kita sudah terlalu lama mengenal satu sama lain, masing-masing menyimpan berbagai bongkahan es amarah yang memenuhi isi kepala. Jadi tinggal tarik tali pemicunya saja, maka bom akan meledak. Mengeluarkan segala bongkahan es tersebut. Menciptakan suasana perdebatan yang tidak sehat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perdebatan bermula dari perbedaaan ideologi. Dan ideologi adalah sebuah hal yang sulit disatukan dalam satu titik puncak yang bernama solusi. Ideologi yang tertanam dalam tiap kepala orang ibarat tanda lahir yang kita bawa sampai mati. Berbeda, tak pernah sama meskipun terkadang serupa. Ideologi adalah sebuah hal relatif yang memiliki bentuknya sendiri berdasarkan pemikiran tiap manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, satu hari setelah perdebatan yang belum berakhir di hari sebelumnya. Saya mencapai titik pembelajaran yang membuat saya mengerti. Saya teringat dengan sebuah kalimat yang sering terlontar dari Ayah saya saat saya kecil dulu dan sering bertengkar dengan adik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayah saya selalu menyuruh saya mengalah kepada adik saya, walaupun saya tetap ngotot dan bersikeras bahwa saya benar. Ayah saya bilang, "Mengalah bukan berarti kalah."</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat sederhana yang tentu saja sudah sering terdengar dimanapun. Tapi tidak semua orang bisa benar-benar memahami dan mengerti makna dibalik kalimat sederhana tersebut. Makna yang terkandung mungkin lebih dalam dari kalimat para filsuf bijak lainnya yang sering saya baca di buku dan berbagai <i>update status </i>kawan di facebook dan twitter. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di titik akhir tersebut, pada akhirnya saya mengeluarkan kalimat untuk kawan debat saya itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Lo bener koq bro. Okesip. ;)"</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak mau lagi saya tampak seperti keledai dungu yang ngotot dengan argumen-argumen konyolnya. Yah, walaupun tak satu pun argumen yang saya keluarkan adalah argumen tanpa fakta dan tak berdasar. Saya masih merasa diri saya benar, argumen-argumen saya tepat sasaran dan berdasar fakta. Tapi saya harus lebih bijak menyikapi ini semua, walaupun kesal juga karena harus mengibarkan bendera putih terlebih dahulu.<br />
Meskipun begitu, prinsip "Aku adalah apa yang aku pikirkan. Bukan apa yang mereka katakan." tetap berlaku dalam pemikiran saya. Tak perduli dengan apa yang orang katakan, jati diri dan ideologi saya adalah saya sendiri yang menentukan. Bukan mencari jati diri, saya membentuk jati diri saya sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Point</i> yang saya petik disini bukanlah tentang kalah dan menang, melainkan adalah kebijakan yang harus dimengerti seseorang dalam bertukar pikiran dan pendapat. Debat tidaklah sehat, karena lebih cenderung untuk mempertahankan pendapat masing-masing tanpa mencari titik solusi pemecahan masalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertukaran pendapat yang sehat adalah saling menghormati dan tidak meremehkan pendapat orang lain meskipun bertentangan dengan pemikiran kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
Yang perlu dilakukan adalah memahami bahwa kita memiliki paradigma di kepala masing-masing dalam melihat suatu permasalahan. Paradigma yang berbeda tidak pernah bisa disatukan. Cukup saling mengerti kita memiliki ruang pemikiran yang berbeda. Lalu, bergerak mencari solusi agar tercapai satu kata mufakat yang bijak dalam hubungan yang terjalin antara perbedaan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Analoginya, ada dua kota yang sangat berbeda budaya dan adat terpisahkan oleh sebuah jurang. Kita tak akan pernah bisa menjadikan dua kota itu menjadi satu kota, karena akan terjadi bentrok budaya dan adat. Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana membuat satu jembatan yang menghubungkan dua kota tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
Jembatan yang menjadi jalan penghubung antar kota, sehingga tiap rakyat yang ingin berkunjung ke salah satu kota tidak mengalami kesulitan. Dan jika orang tersebut tidak ingin menetap di kota yang dia kunjungi, dia masih bisa kembali melalui jembatan tersebut ke kota asalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sedikit petikan hadits dalam Agama saya tentang perdebatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
<big><strong>Nabi Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam</strong></big></div>
<blockquote style="background-color: #f9f9f9; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 10px; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 1.5em 10px; padding: 0.5em 10px; text-align: start;">
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
“<strong>Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar</strong>. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.”</div>
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
(HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah)</div>
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
<big><strong>Nabi Sulaiman ‘alaihissalam</strong></big></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berkata kepada putranya:</div>
<blockquote style="background-color: #f9f9f9; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 10px; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 1.5em 10px; padding: 0.5em 10px; text-align: start;">
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
“Tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.”</div>
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
[Ad-Darimi: 309, al Baihaqi, Syu’abul Iman: 1897]</div>
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
<big><strong>Muslim Ibn Yasar rahimahullah</strong></big></div>
<blockquote style="background-color: #f9f9f9; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 10px; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 1.5em 10px; padding: 0.5em 10px; text-align: start;">
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
“Jauhilah perdebatan, karena ia adalah saat bodohnya seorang alim, di dalamnya setan menginginkan ketergelincirannya.”</div>
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
[Ibnu Baththah, al-Ibanah al-Kubra; Darimi: 404]</div>
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
<big><strong>Abdullah ibn Hasan ibn Husain rahimahullah</strong></big></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
Dikatakan kepada Abdullah ibn al Hasan ibn al Husain rahimahullah,</div>
<blockquote style="background-color: #f9f9f9; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 10px; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 1.5em 10px; padding: 0.5em 10px; text-align: start;">
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
“Apa pendapatmu tentang perdebatan (mira’)?”</div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px; text-align: start;">
Dia menjawab:</div>
<blockquote style="background-color: #f9f9f9; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 10px; color: #333333; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 13px; margin: 1.5em 10px; padding: 0.5em 10px; text-align: start;">
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
“Merusak persahabatan yang lama dan mengurai ikatan yang kuat. Minimal ia akan menjadi sarana untuk menang-menangan itu adalah sebab pemutus tali silaturrahim yang paling kuat.”</div>
<div style="font-style: italic; line-height: 19px; margin-bottom: 0.75em; margin-top: 0.25em; padding: 0px;">
[Tarikh Dimasyq: 27-380]</div>
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ah, perdebatan yang tak sehat memang hanya akan merusak persahabatan kita kawan,</div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kita bertukar pikiran dan pendapat secara sehat. Tak perlu ada perdebatan dan emosi di dalamnya. :-)</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-48546276597757583332012-10-09T10:56:00.001+07:002012-10-09T15:03:39.096+07:00Batik dan Masyarakat Latah<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-lRTfe7G9j_Y/UHOgDVGqo0I/AAAAAAAAAWw/2nOvKHaJFzA/s1600/facebook_70762-580x386.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="265" src="http://3.bp.blogspot.com/-lRTfe7G9j_Y/UHOgDVGqo0I/AAAAAAAAAWw/2nOvKHaJFzA/s400/facebook_70762-580x386.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://batikindonesia.com/anak-dan-batik/6066" target="_blank">Sumber Gambar</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari lalu kita sama-sama tahu, rakyat Indonesia memperingati Hari Batik Indonesia. Di hari itu saya dapat dengan mudah menemukan orang-orang yang "latah" memakai batik. Seolah batik adalah baju kebesaran yang harus dipakai di hari itu. Jika tidak memakainya maka akan membuat diri menjadi minder dan dibilang "Ga gaul lo! Lo ga mau memakai produk asli Indonesia?! Lo ga ikut melestarikan budaya Indonesia!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sendiri malah menjadi golongan yang tidak memakai baju batik di hari itu. Why?! Apakah itu berarti saya tidak mencintai budaya Indonesia?!</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya hanya bingung, apakah saya harus memaksakan diri memakai baju batik? Sedangkan semua baju batik saya di hari itu berada di tempat penampungan cucian saya. Mungkin saya salah karena terlalu seringnya memakai baju batik di hari-hari "biasa". Seharusnya saya memakai batik di hari Jum'at atau saat kondangan saja. Sehingga saat ada hari "Besar" seperti Hari Batik Indonesia, saya bisa memakainya dengan bangga dan memamerkannya ke seluruh orang. "Ini lho!! Gue cinta budaya Indonesia. Gue cinta produk asli Indonesia. Gue cinta Batik."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><span style="text-align: justify;"><br /></span>
<span style="text-align: justify;">Besoknya setelah hari Batik tersebut, saya sih tidak shock saat mendapati orang-orang latah pemakai Batik kembali memakai baju yang biasa mereka pake di hari-hari lainnya. Euforia semangat Cinta Indonesia rupanya hanya bertahan satu hari.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya termasuk golongan yang kurang <i>respect </i>dengan protes yang mengatakan Malaysia adalah Maling Budaya Indonesia. Dari segi rumpun, orang Indonesia dan Malaysia masih berada dalam satu Ras Melayu. Bahasa kita juga tidak jauh berbeda. Lalu kenapa dengan sombongnya kita mengakui bahwa Batik hanya milik Indonesia. Hanya orang Indonesia lah yang menciptakan Batik, tidak ada negara lain yang bisa menciptakan Batik. Bukankah kita ingat? Bahwa wayang Indonesia sendiri terpengaruh dari cerita Mahabaratha dan Ramayana yang dibawa oleh para pedagang India dan Persia beberapa Abad lalu saat mereka mampir di negeri ini. Proses asimilasi budaya adalah hal yang lumrah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang negeri kita pun latah secara serempak langsung mengklaim kalimat "Aku Cinta Indonesia" saat Malaysia mulai muncul ke permukaan untuk mempromosikan pariwisata dan budaya negeri mereka ke dunia. Pertanyaannya adalah, Kenapa baru sekarang?! Kenapa baru setelah Malaysia mulai bergerak untuk mengembangkan sektor budaya dan pariwisata mereka kita mulai ribut dan ngamuk-ngamuk. Bukankah negeri kita sudah merdeka dari beberapa puluh tahun yang lalu. Bukankah kemerdekaan Malaysia diraih tanggal 31 Agustus 1957 ? Yang berarti Malaysia merdeka setelah 12 tahun masa kemerdekaan kita? </div>
<div style="text-align: justify;">
Kemana saja masyarakat latah yang mengaku Cinta Budaya Indonesia saat itu?!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak kecil saya bersekolah si SD dan SMP yang menggunakan searagam batik sebagai salah satu seragam yang harus dipakai di hari Jum'at atau Sabtu. Sejak kecil tertanam di pikiran saya bahwa batik adalah baju yang lumrah dipake oleh orang Indonesia dalam kondisi apapun dan dimanapun. Tak perlu menunggu kondangan atau <i>event</i> tertentu untuk memakainya. Jika kamu ingin memakainya, maka pakai lah. Terlepas dari apakah batik adalah warisan nenek moyang Indonesia atau tidak, tidak perduli di Malaysia ada batik atau tidak, tapi karena batik ada di hadapan kita, maka tak ada alasan untuk menganggurkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semasa SD dan SMP itu saya memiliki beberapa buku yang berisi cerita wayang. Wayang tentu saja adalah salah satu mainan saya juga semasa itu. Saya sangat senang mendengar Bapak saya bercerita tentang kisah berbagai tokoh wayang Indonesia. Dari masa romantika Rama-Shinta sampai masa Parikesit, bayi Arjuna yang menjadi epilog perang Barathayuda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semasa SMA, diantara banyaknya ekstrakurikuler keren di sekolah saya, saya menjatuhkan pilihan pada ekstra Karawitan. Disitulah saya mengenal seluk beluk permainan gamelan. Bagaimana mengiringi sebuah tari, bagaimana menabuh dan memukul setiap instrumen agar tercapai keharmonisan dalam tembang yang dinyanyikan sinden.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pamer?! Iya, saya memang pamer. Dan saya memberikan tantangan pada anak muda manapun, silakan kalian pamerkan juga apa saja yang telah kalian dapat dari budaya Indonesia?! Budaya apa saja yang telah kalian sentuh selama menjadi rakyat Indonesia?!</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan cuma jadi manusia latah yang ikut-ikutan <i>trendsetter</i>.</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-19503315291374984582012-09-30T16:13:00.002+07:002012-09-30T16:15:15.894+07:00Muara Angke, Muara Sampah?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-2yVnTl1WSXE/UGgI59tRsLI/AAAAAAAAAVY/e8Yh6lTbY2Y/s1600/2012-06-30+07.49.37.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-2yVnTl1WSXE/UGgI59tRsLI/AAAAAAAAAVY/e8Yh6lTbY2Y/s320/2012-06-30+07.49.37.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa saat lalu saya bersama beberapa kawan melakukan perjalanan ke Pulau Tidung yang merupakan salah satu anggota gugusan Kepulauan Seribu yang ada di Jawa Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menuju Pulau Tidung kami harus menaiki Kapal penyeberangan dari pelabuhan Muara Angke.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Mood</i> kami yang awalnya ceria untuk beberapa saat sempat dinaungi awan kelam. Karena kurang terkoordinasinya pihak <i>travelling</i> <i>agent </i>yang mengatur jadwal keberangkatan kami dengan <i>crew</i> kapal yang akan digunakan untuk penyeberangan. Alhasil pemberangkatan kami terpaksa mengalami <i>delay.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah, maklum lah saat itu memang kami memilih hari keberangkatan yang bertepatan dengan liburan sekolah. Tentu saja jangan berharap pelabuhan Muara Angke saat itu sepi dari manusia. Lautan manusia yang bernasib sama dengan kami tumpah ruah dalam keletihan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, di Muara Angke saya pun mengambil beberapa gambar, yang merupakan potret ironis dari negeri ini. </div>
<a name='more'></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-uXQF5YrB3SQ/UGgJBKC3rPI/AAAAAAAAAVg/ueTbFAJdsVA/s1600/2012-06-30+07.49.52.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-uXQF5YrB3SQ/UGgJBKC3rPI/AAAAAAAAAVg/ueTbFAJdsVA/s320/2012-06-30+07.49.52.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ChJlvVzPoHw/UGgJIlKpy4I/AAAAAAAAAVo/VuCfercGYbo/s1600/2012-06-30+07.50.06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-ChJlvVzPoHw/UGgJIlKpy4I/AAAAAAAAAVo/VuCfercGYbo/s320/2012-06-30+07.50.06.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-IxWnBKkw8pA/UGgJNyHWNeI/AAAAAAAAAVw/kNwZHpzPWIs/s1600/2012-06-30+07.50.22.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-IxWnBKkw8pA/UGgJNyHWNeI/AAAAAAAAAVw/kNwZHpzPWIs/s320/2012-06-30+07.50.22.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-vtXr9oqIx5I/UGgJUdfqxRI/AAAAAAAAAV4/N_FREPCrJ2s/s1600/2012-06-30+07.50.42.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-vtXr9oqIx5I/UGgJUdfqxRI/AAAAAAAAAV4/N_FREPCrJ2s/s320/2012-06-30+07.50.42.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-ps2oqfKFV48/UGgJa7E-OxI/AAAAAAAAAWA/z19mQpAzc6M/s1600/2012-06-30+07.50.55.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-ps2oqfKFV48/UGgJa7E-OxI/AAAAAAAAAWA/z19mQpAzc6M/s320/2012-06-30+07.50.55.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pertanyaan ini pun menusuk benak saya, <b>"Ini Muara Angke atau Muara Sampah?!"</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Semoga gubernur DKI Jakarta yang baru saja terpilih dapat menyempatkan diri menyaksikan pemandangan tersebut. Dan bukan hanya menyaksikan yang saya harapkan, tetapi saya harap dia dapat bangkit dari kursinya dan bergerak melakukan perubahan. Bukan hanya di Muara Angke, tapi di sudut-sudut kelam lainnya yang memenuhi Ibukota negeri ini. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Yah, sampah memang bukan hal yang besar. Tapi bukankah perubahan dapat diawali dari sebuah hal "kecil" seperti ini?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Negeri ini sudah letih karena terus dijejali dengan sampah. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sampah nyata maupun sampah mental yang menggerogoti hati para penduduknya.</div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-83074508212550959482012-09-15T18:22:00.001+07:002012-09-30T16:13:45.861+07:00Snapshot: Laughing All The Way<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8_pWpHTPhRc/UFRjR_2jpyI/AAAAAAAAAU8/VMmfeGCeRRM/s1600/2012-05-24+21.17.04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-8_pWpHTPhRc/UFRjR_2jpyI/AAAAAAAAAU8/VMmfeGCeRRM/s320/2012-05-24+21.17.04.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Begitu banyak kisah menyedihkan di negeri ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Lalu kenapa kita harus murung?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bukankah semua hal itu lucu?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bukankah semua hal itu bisa membuat kita tertawa?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Menertawakan segala dagelan dan tingkah polah para pelawak kehidupan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tak ada yang lebih menyedihkan dari manusia yang hidup, </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
selain putusnya saraf yang membuat dia bisa tertawa.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Snapshot from My Friend's Book.</div>
<br />Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-78650220701891364862012-08-30T20:09:00.003+07:002012-09-15T18:24:19.162+07:00Waktu : Sang Pembunuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-V0niqnC8LV4/UD9lxps3TzI/AAAAAAAAAUk/xLXlMikB7KY/s1600/art-clock.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://4.bp.blogspot.com/-V0niqnC8LV4/UD9lxps3TzI/AAAAAAAAAUk/xLXlMikB7KY/s400/art-clock.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Minal Aidin Wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah kalimat yang memenuhi <i>inbox</i> HP, <i>timeline</i> twitter, <i>notiffication</i> facebook saya selama beberapa hari pasca Sholat Idul Fitri tahun ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi saya, suasana Ramadhan tahun ini kesannya tidak jauh berbeda dari lebaran tahun-tahun sebelumnya. Sensasi Puasa selama 29 hari. Bertemu keluarga besar di kampung halaman. Bertemu kawan-kawan lama di kampung halaman. Senyum, tawa, canda yang sanggup meluruhkan beberapa jaring laba-laba yang ada di kepala. Jaring-jaring kepenatan dan kebosanan dengan berbagai hal monoton yang terjadi di hidup saya selama perantauan. Pagi kerja, malam kuliah, tengah malam mengerjakan tugas, dini hari maen game. Semuanya berjalan seperti grafik <i>cartesius</i> y=1. Tak naik dan tak juga turun, stabil tapi membosankan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah kenapa ada beberapa orang yang sering berganti-ganti pekerjaan. Ada juga yang tidak suka kerja di depan desktop dan duduk manis tiap harinya, lebih menyukai kerja langsung di lapangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Daripada ngelantur kemana-mana, saya kembalikan lagi ke jalur yang benar. Tentang Ramadhan, dari kacamata saya. Tidak jauh berbeda dari Ramadhan yang lalu, yang dari hari ke hari semakin turun euforia-nya di negeri ini. Suasana kental religius selama bulan Puasa semakin tak terasa. <i>Hotpants</i> dan <i>tanktop </i>masih beterbangan dimana-mana, bandar judi masih berpenghasilan lancar, prostitusi meski dengan sembunyi-sembunyi tetap memenuhi sudut remang-remang, masjid yang cuma ramai di awal Ramadhan saja, acara TV yang masih penuh dengan hal-hal absurd anti edukasi dan menyesatkan moral, acara TV saat sahur dan buka yang makin jauh dari keagamaan; hanya berisi acara lawak kacau yang dilengkapi beberapa wanita berkerudung "dadakan".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikelilingi dengan berbagai hal absurd itu membuat saya jengah. Untunglah suasana kampung halaman menjadi oase yang menyejukkan dan sanggup menyelamatkan saya dari kejengahan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, bertemu keluarga dan sanak saudara, sekaligus acara nikahan kakak saya yang Alhamdulillah berjalan lancar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Saat kumpul keluarga, kepada sepupu saya yang bernama si A, tanpa sadar saya pun berkata "Wah dulu masih kecil ya, sekarang tingginya udah hampir ngalahin gue!"</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pun tersadar, betapa cepatnya waktu memakan usia kita.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi ditambah dengan kalimat pertanyaan yang rupanya lagi nge-trend di Lebaran tahun ini, yaitu pertanyaan "KAPAN?"</div>
<div style="text-align: justify;">
Kapan Nikah?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kapan Lulus?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kapan Wisuda?</div>
<div style="text-align: justify;">
Untung saya sudah menyiapkan teknik untuk melakukan "pe-ngeles-an" laksana belut yang licin, menggeliat, melepaskan diri dan mengalihkan perhatian para "wartawan". Haha</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, berjumpa dan berbagi kisah dengan sahabat-sahabat SMA dan kampung. Saling bercerita tentang berbagai hal-hal masa muda dulu, yang setelah kami pikirkan di usia sekarang ini adalah sebuah implementasi nyata dari ketololan, kesembronoan dan kekonyolan labil tingkat tinggi seorang remaja bau kencur. Tawa pun mengiringi perbincangan yang tak pernah membosankan itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memang, waktu adalah pembunuh paling kejam. Bila kita terlena, tanpa sadar dia akan membuat rambut kita beruban, tulang kita keropos, kulit kita keriput dengan cepat tanpa kita sadari. </div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tak akan semudah itu membiarkan waktu tertawa pongah membunuhku. </div>
<div style="text-align: justify;">
Karena aku akan menyumpal mulutnya dengan kenangan indah dan luar biasa yang akan aku buat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang membuatku selalu dikenang oleh waktu. Menjadikanku salah satu manusia tersulit yang akan dia bunuh. </div>
Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-33486516429347655662012-07-03T12:02:00.002+07:002012-07-03T12:20:43.402+07:00Laut, Pasir Pantai, Bulan Purnama, Nyanyian Sahabat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2IqQzmWbBGQ/T_J5i9t9zrI/AAAAAAAAATg/b9AJMCAbY1o/s1600/532629_465072806837319_918158193_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-2IqQzmWbBGQ/T_J5i9t9zrI/AAAAAAAAATg/b9AJMCAbY1o/s320/532629_465072806837319_918158193_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 30 Juni - 1 Juli lalu saya dan kawan-kawan alumni D3 Teknik Komputer angkatan 44 mengadakan perjalanan singkat ke Pulau Tidung. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dua hari satu malam bagi saya memang terlalu singkat. Kerinduan akan tawa dan canda bersama kawan yang membuncah di relung hati ini tak akan cukup hanya terlampiaskan dalam 2x24 jam perjalanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kami sempat mengalami <i>delay</i> kapal keberangkatan dan <i>unprofessional service</i> dari pihak <i>travel agent</i>, tetapi hal itu tak mengurangi sensasi bahagia kami menikmati keindahan alam Pulau Tidung dan berbagai wahana air yang tersedia. Tak ketinggalan juga menu utama yaitu <i style="background-color: white;">snorkling</i><span style="background-color: white;">,</span><i style="background-color: white;"> </i><span style="background-color: white;">wisata</span><i style="background-color: white;"> </i><span style="background-color: white;">menikmati keajaiban karya Tuhan yang tersembunyi di bawah laut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu momen menyenangkan yang tak mudah terulang di kehidupan salah satunya adalah saat kami menginap di rumah mungil pinggir pantai. <i>Cottage</i> yang disediakan dari pihak <i>travel agent</i> ini cukup mengobati kekecewaan kami atas delay keberangkatan di pagi harinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Lokasi yang tepat berada di pinggir pantai, memungkinkan saya dapat menghirup aroma laut lepas, menikmati matahari pinggir pantai yang menyengat hangat tubuh ini dan meninggalkan jejak-jejak kenangan dari telapak kaki kasar saya di pasir pantai.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam harinya, seakan semuanya seperti skenario tak tertulis. Tiba-tiba listrik <i>cotttage </i>mati sekitar pukul 22.00. Bukannya ingin melelapkan diri dalam mimpi, saat itu malah menjadi momen berkumpulnya kami di bawah pohon di pinggir pantai. Bersama-sama kami bernyanyi diiringi alunan gitar salah seorang dari kami. Saat saya mendongakkan kepala ke atas, bulan purnama sempurna bersinar menerangi kegelapan di bawahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh sempurna, saya melihat tawa kebersamaan dan senandung persahabatan layaknya layar bioskop terputar di hadapan saya. Seakan tak mau kalah dari Sang Bulan, angin malam pun turut membelai kami dengan aliran sepoi-sepoi menyejukkan. Suara deru ombak dari laut melengkapi suasana hangat para anak manusia yang sedang bernyanyi bersama ini. Yah, memang tak semua dari kami bersuara merdu. Tapi kami bernyanyi tentang persahabatan, keluarga, cinta dan kebahagiaan. Dan saya yakin tak ada penyanyi manapun yang dapat menaklukkan indahnya melodi yang tercipta dari kami saat itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah beberapa potongan <i>puzzle</i> persahabatan yang terabadikan di kamera :<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-SqbKDCL3mD4/T_J6Bwr5sII/AAAAAAAAATo/EDD0dVgWIJk/s1600/282641_3454418278625_1918348506_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-SqbKDCL3mD4/T_J6Bwr5sII/AAAAAAAAATo/EDD0dVgWIJk/s320/282641_3454418278625_1918348506_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-kkberctxNAo/T_J6eto1O_I/AAAAAAAAATw/Oj0ij4CXwOc/s1600/394574_467233693287409_1447972184_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="http://4.bp.blogspot.com/-kkberctxNAo/T_J6eto1O_I/AAAAAAAAATw/Oj0ij4CXwOc/s320/394574_467233693287409_1447972184_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-RDv_jsCWuSQ/T_J7PlsQoCI/AAAAAAAAAT4/W5ytDk6Zc0M/s1600/548818_467233516620760_2082812473_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="http://2.bp.blogspot.com/-RDv_jsCWuSQ/T_J7PlsQoCI/AAAAAAAAAT4/W5ytDk6Zc0M/s320/548818_467233516620760_2082812473_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LAX59Rsy2ps/T_J7s9Wb6LI/AAAAAAAAAUA/mqh8GprXIoo/s1600/527960_465073710170562_313493858_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-LAX59Rsy2ps/T_J7s9Wb6LI/AAAAAAAAAUA/mqh8GprXIoo/s320/527960_465073710170562_313493858_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NaDXCYXGAZE/T_J8GxRisRI/AAAAAAAAAUI/6defu0P6kbo/s1600/556010_467222766621835_1187619757_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-NaDXCYXGAZE/T_J8GxRisRI/AAAAAAAAAUI/6defu0P6kbo/s320/556010_467222766621835_1187619757_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IHVOv2ezSCA/T_J8M9lRUvI/AAAAAAAAAUQ/LJHbWzZJsgQ/s1600/563499_467222703288508_624169611_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-IHVOv2ezSCA/T_J8M9lRUvI/AAAAAAAAAUQ/LJHbWzZJsgQ/s320/563499_467222703288508_624169611_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-UBtm1iRFnxg/T_J8smszYqI/AAAAAAAAAUY/vDj3K--BtO0/s1600/574924_467221799955265_937364437_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-UBtm1iRFnxg/T_J8smszYqI/AAAAAAAAAUY/vDj3K--BtO0/s320/574924_467221799955265_937364437_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-52623404931648803982012-06-15T18:21:00.001+07:002012-06-15T18:32:02.409+07:00Ketika Rekaman Mengumandangkan Adzan<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-HoMXd8JFJjU/T9samkbf6FI/AAAAAAAAATU/_YPpgyBJZ50/s1600/azan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="233" src="http://4.bp.blogspot.com/-HoMXd8JFJjU/T9samkbf6FI/AAAAAAAAATU/_YPpgyBJZ50/s320/azan1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://mediadidik.blogspot.com/" target="_blank">Image Source</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ini nyata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pernah membaca sebuah cerpen yang menceritakan bahwa suatu hari suara adzan "asli" akan menjadi barang langka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya juga pernah mendengar cerita dari seorang guru saat saya sekolah dulu bahwa di tempat tinggalnya ada mushola yang mengumandangkan adzan melalui kaset rekaman, jadi bukan seorang muadzin langsung yang adzan, melainkan sebuah kaset rekaman adzan yang diputar di taper recorder dan didekatkan speakernya ke arah <i>mic</i> agar suaranya terdengar jelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dan ini nyata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di sebuah panti asuhan sekaligus pesantren kecil yang berlokasi di samping rumah kontrakan saya saat ini. Saat adzan maghrib dan subuh, yang terdengar adalah suara Adzan "rekaman". Dan ironisnya, rekaman itu berasal dari salah satu stasiun TV Swasta, sebut saja RCTI (ga pake lembaga sensor dah :-p)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya tidak tepat kalau saya menyebut adzan tersebut adalah rekaman, karena suara yang keluar di speaker panti asuhan/pesantren tersebut <i>live</i>/langsung. Jadi bukan rekaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nah jadi apa maksudnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Begini kronologisnya, suatu senja sepulang kerja, saya menonton RCTI. Dan saat waktu sudah memasuki Adzan Maghrib untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, tentu saja RCTI akan menayangkan Video Adzan Maghrib andalannya. Lalu bersamaan dengan berkumandangnya Adzan Maghrib di TV, speaker panti asuhan yang tepat berada di samping kontrakan saya juga ikut melantunkan Adzan Maghrib. Suaranya terdengar lantang dan jelas sekali. Maklum di samping rumah persis. Beberapa saat saya tidak terlalu memperhatikan, tapi saya terdiam sejenak setelah menyadari apa yang terjadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suara adzan yang keluar dari speaker TV dan suara adzan yang keluar dari speaker panti asuhan/pesantren tersebut ter-<i>sinkronisasi</i> dengan tepat tanpa celah sedikitpun. Terlalu sangat kebetulan!</div>
<div style="text-align: justify;">
Suaranya sama, dan <i>timing</i>nya juga sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu untuk memastikan apakah hipotesa saya benar atau tidak, saya melakukan pengujian di hari-hari berikutnya saat RCTI menayangkan video Adzannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan setelah melakukan beberapa kali percobaan sampai detik ini,</div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulannya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap Maghrib dan Subuh, RCTI selalu menayangkan video Adzan Maghrib dan Adzan Subuh. Dan di detik, menit dan jam yang sama pula, Panti Asuhan tetangga saya mengumandangkan Adzan Maghrib dan Adzan Subuh yang sama persis dengan suara yang keluar dari Video Adzan di RCTI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Analisa saya : </div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap Maghrib dan Subuh tersebut, seorang "Staff Pelaksana" Adzan di Panti Asuhan/Pesantren tersebut menyalakan TV dan menonton channel RCTI. Lalu mengarahkan <i>mic</i> ke arah speaker TV dengan pengaturan volume yang tepat dan cukup terdengar keras sampai penjuru kampung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana menurutmu kawan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Ironis? Miris? Kesal? Atau Apatis saja?</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sudahkah kamu Adzan hari ini kawan?</b></div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-38853367285996710182012-06-15T17:46:00.000+07:002012-06-15T18:36:30.426+07:00Snapshot: About Life, Yourself and Dreams<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-68aeKh55oZY/T9sSMS3HQBI/AAAAAAAAATI/WOXNAAcalcw/s1600/2012-04-25+19.38.56.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-68aeKh55oZY/T9sSMS3HQBI/AAAAAAAAATI/WOXNAAcalcw/s400/2012-04-25+19.38.56.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Snapshot of my friend's book,</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Never Give Up on What You Really Want to do</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Life is not about finding yourself</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Life is about creating yourself</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>The person with big dreams is more powerful than one with all the facts</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Just do the best to make everything perfect</b></div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-53991483801661234142012-06-01T14:53:00.000+07:002012-06-07T11:53:45.376+07:00Syuhada' di Sekitar Kita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-YpitwxKqndE/T8hyz7ag-DI/AAAAAAAAAS8/O1KFoHpRo7Y/s1600/(Guns+-+Weapons)+-+Wallpapers4Desktop.com+40.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-YpitwxKqndE/T8hyz7ag-DI/AAAAAAAAAS8/O1KFoHpRo7Y/s320/(Guns+-+Weapons)+-+Wallpapers4Desktop.com+40.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tepat satu minggu telah berlalu sejak terjadinya sebuah tragedi di tempat saya bekerja sekaligus menuntut ilmu. Tanggal 25 Mei 2012, tidak seperti di hari-hari biasanya di Kota Hujan, saat itu matahari bersinar cerah dan tak ada tanda-tanda akan hujan di sore hari. Memang, hujan di sore hari sering sekali menjadi pemandangan akrab yang menyapa saya saat penghujung senja selama tinggal di Bogor. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Menjelang sholat Jum'at. Tepatnya 5 menit sebelum adzan berkumandang. Sekitar pukul 11.45. Terjadi sebuah usaha curanmor berdarah di tempat parkir Masjid Al Hurriyyah Institut Pertanian Bogor. Sang penjahat rupanya membawa pistol. Dan dua satpam yang saat itu berusaha menggagalkan usaha curanmor tersebut menjadi korban kebengisan penjahat itu. Dua satpam tersebut tertembak di bagian vital sekitar daerah dada masing-masing. Pelakunya dua orang, masing-masing membawa pistol. Dan mereka menembak tanpa ampun ke arah kedua satpam pemberani tersebut.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu saya masih sedang dalam perjalanan dari kantor saya-di salah satu Fakultas-menuju ke Masjid Al Hurriyyah untuk menjalankan sholat Jum'at seperti hari Jum'at yang biasanya. Saat saya sampai di parkiran Masjid, di jalanan kecil dekat parkiran yang biasanya saya lalui, banyak orang berkerumun. Sempat saya lihat juga seseorang membawa Kamera yang biasa digunakan para reporter di TV, tapi saya menduga itu bukan wartawan, mereka mungkin salah satu mahasiswa anggota organisasi jurnalistik. Ada beberapa orang yang terlihat berbicara serius. Saat itu Polisi sepertinya belum datang. Saya awalnya kurang tertarik dengan keramaian itu, maklum saya termasuk orang yang lebih suka menghindari keramaian. Saya terus saja melangkah menuju tempat rak sepatu masjid untuk melepas sepatu saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi saya merasa keramaian ini tidak normal, saya pun bertanya kepada salah satu mahasiswa di dekat rak sepatu, dengan kalimat penjelasan singkat dia menjelaskan bahwa telah terjadi usaha curanmor dan menimbulkan korban seorang satpam dan seorang pemilik motor yang ditembak oleh si penjahat. Ini informasi awal yang saya terima, karena pada informasi terakhir yang saya terima setelah selesai menunaikan sholat Jum'at, sebenarnya kedua korban adalah satpam, sedangkan sang pemilik motor selamat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Frekuensi degupan jantung saya sempat naik sesaat ketika pertama kali mendengar penjelasan mahasiswa tersebut. Saya sungguh tak menduga bahwa sebuah tindak kriminalitas se-ekstrim ini bisa terjadi di kampus saya, sekaligus kantor saya. Kenapa saya bilang ekstrim?</div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat lokasi kejadian yang bisa dikatakan "tidak sepi", banyak pedagang jajanan dan orang-orang berlalu lalang, di tempat parkir yang terbuka, saat diadakan Sholat Jum'at, di area Masjid sebuah Institusi Pendidikan. Siapa yang bisa bilang bahwa ini adalah tindak kriminalitas normal?!</div>
<div style="text-align: justify;">
Penjahat itu benar-benar nekat dan abnormal. Mungkin dia terinspirasi setelah melihat aksi mafia-mafia berdarah dingin di film China dan Yakuza Jepang sinting yang tidak segan-segan melakukan kejahatan dan membunuh siapapun di tempat umum dan terbuka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sudut hati terdalam, saya sungguh mengutuk sang pembunuh tersebut, begitu mudahnya dia melenyapkan nyawa seseorang yang tidak bersalah. Begitu gilanya dia melakukan tindak kejahatan di area rumah ibadah umat Islam. Sungguh terkutuk!! Biadab!! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya hanya sempat melihat bekas darah di TKP, karena kedua korban saat itu sudah dibawa dengan ambulance ke rumah sakit terdekat. Pak Supriatna atau yang biasa dipanggil Pak Bonar adalah nama salah satu korban yang meninggal di tempat kejadian, Pak Suhardi adalah nama korban yang meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Innalillahi wainnailaihi roojiun. Mari kita sempatkan waktu sesaat untuk mendoakan kedua almarhum, semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Insya'Allah mereka adalah para syuhada' yang meninggal syahid di jalan Allah SWT, membela kebenaran disaat umat muslim akan menjalankan ibadah Sholat Jum'at di Masjid. Sungguh mulia keberanian dan pengorbanan kedua almarhum. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat tragedi itu saya akhirnya percaya bahwa sebenarnya masih ada pahlawan-pahlawan tak terkenal di sekitar kita, yang menjalankan amanah dan tugasnya dengan loyalitas tinggi serta rela berkorban raga dan batin untuk menegakkan keadilan. Pak Supriatna dan Pak Suhardi adalah potret nyata seorang pahlawan di Indonesia masa kini. Malulah kalian yang menyandang jabatan tinggi dan memegang amanah seluruh rakyat Indonesia tapi memiliki mental yang tidak lebih tinggi daripada tikus pengerat!!</div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-17739256603824593532012-05-13T11:20:00.003+07:002012-05-13T11:25:02.555+07:00In Her/His Shoes<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PGCTL2pxJCE/T682X15ugUI/AAAAAAAAASw/heMuyFomYu8/s1600/van-gogh-shoes.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-PGCTL2pxJCE/T682X15ugUI/AAAAAAAAASw/heMuyFomYu8/s320/van-gogh-shoes.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Beberapa waktu lalu, saya teringat dengan sebuah kalimat dari salah satu dosen favorit saya. Kurang lebih beginilah kalimatnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">"Terkadang cobalah untuk berdiri di atas sepatu mereka."</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat tersebut saat itu meluncur dari mulut beliau dikarenakan saat pertemuan kuliah hari itu, kami (baca:mahasiswa) sempat membuat kesal Bu Dosen. Tentu saja, karena dari 100% mahasiswa, tidak sampai 10% yang mengerjakan tugas yang diberikan beliau sekitar 3 hari yang lalu. Bu Dosen sempat kelihatan "mengambek" sebentar. Tapi beberapa menit kemudian, dengan bijaknya dia kembali tersenyum pada kami dan mencoba memahami kondisi kami. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Yah, notabene kami adalah mahasiswa kelas ekstensi yang masuk kuliah malam dan beberapa dari kami bekerja pada siang harinya. Beliau mencoba memahami dan mengerti mengenai keterbatasan waktu kami. Sehingga beliau tidak mau menimpakan kesalahan secara menyeluruh pada kami. Dan beliau pun mengutip salah satu kalimat--seperti yang saya tulis di atas--yang pernah dia dengar dari sebuah film atau buku, saya lupa dari film atau buku apa.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm, sungguh bijak dosen kita ini. Saya malah malu di depan beliau, karena saya termasuk salah satu golongan "pemalas" yang tidak mengerjakan tugas itu. Saya malu bukan hanya karena saya tidak mengerjakan tugas itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi karena beberapa hari sebelumnya saya dan beberapa kawan sempat mengeluh dengan "kinerja" salah satu dosen lain yang jarang masuk dan hanya memberikan tugas-tugas saat dia berhalangan hadir atau membuat kuliah pengganti yang menumpuk di saat minggu tenang sebelum ujian. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja kami merasa dirugikan dan keluarlah kalimat dari mulut kami, <b>"Udah bayar mahal-mahal tapi koq jarang diajar kaya' gini. Rugi lah kita!!"</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu kami tidak pernah sekalipun mencoba <b>berdiri di atas sepatu</b> dosen tersebut. Kami tidak mencoba melihat kesibukan dan kegiatan dosen tersebut yang menyebabkan kadang dia terpaksa tidak masuk, terkadang hanya memberi tugas, tapi terkadang juga membuat kuliah pengganti yang menumpuk di minggu tenang, membuat kami tidak bisa menikmati minggu tenang menjelang ujian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan hanya di ruang lingkup antara dosen dan mahasiswa, saya rasa kalimat "berdiri di sepatu mereka" akan sangat berlaku di ruang lingkup mana saja. Antara bos dengan karyawannya, antara orang tua dengan anaknya, antara rekan kerja dalam sebuah tim kerja, antara penulis deadline dengan penerbitnya, antara jurnalis berita dengan bosnya, antara programmer dengan client kerjanya, antara teknisi jaringan komputer dengan para staf yang mengeluh kinerja jaringan lemot, antara video editor sebuah acara televisi dengan penonton dan masih banyak lagi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ruang lingkup dan sudut pandang di atas hanyalah yang terlihat dan nyata di sekitar saya saja, tentu saja masih banyak sudut pandang lainnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, sebelum menghakimi kesalahan dan kekurangan seseorang, cobalah berdiri di sepatu mereka terlebih dahulu. Apakah benar kesalahan tersebut patut ditimpakan pada mereka?</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika memang mereka patut ditimpakan kesalahan, tentu saja memang harus "dihukum" dan diberikan "pelajaran".</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja sebuah pelajaran yang diberikan dengan bijak yang membuat mereka mengerti kesalahan mereka dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Yah, salah satunya pelajaran yang diberikan dari Bu Dosen kepada kami, hehe. </div>
<div style="text-align: justify;">
Loh, jadi yang salah adalah kami? mahasiswa yang sibuk sehingga tidak mengerjakan tugas?</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akui memang salah, karena dengan menjadi mahasiswa seharusnya sudah siap dengan segala resiko untuk menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa, ya salah satunya dengan rajin mengerjakan tugas dari Dosen :-)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja kewajiban kita harus bisa didahulukan di atas hal-hal lainnya, karena kita telah membuat komitmen untuk itu. :-)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Selamat menikmati hari dengan sepatumu!!</b></div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-67431791210755533392012-05-13T00:30:00.003+07:002012-05-13T11:21:49.566+07:00"A True Gentleman Never Leave His Lady"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4Bp3MDTU_V0/T66diGDO9_I/AAAAAAAAASM/ll7Gn-5ve-Y/s1600/154073_fans-juventus-merayakan-scudetto-di-stadion-nereo-rocco_641_452.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://1.bp.blogspot.com/-4Bp3MDTU_V0/T66diGDO9_I/AAAAAAAAASM/ll7Gn-5ve-Y/s320/154073_fans-juventus-merayakan-scudetto-di-stadion-nereo-rocco_641_452.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tanggal 7 Mei 2012 adalah salah satu hari yang berhasil membuat saya melonjak kegirangan di depan notebook kesayangan saya. Setelah menyaksikan pertandingan ke-37 Juventus di musim ini via streaming, akhirnya saat yang sudah saya nanti-nanti selama kurang lebih 6 tahun datang juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><span style="text-align: justify;">Hal itu adalah kembalinya Juventus menjadi juara Liga Italy Serie A dengan menyabet gelar scudetto musim 2011/2012. Dengan kemenangan 2-0 atas Cagliari di </span><i style="text-align: justify;">giornata </i><span style="text-align: justify;">37 akhirnya memastikan Juventus menjadi kampiun Seria A tahun ini. Walaupun masih ada sisa satu pertandingan di minggu 38, tapi dengan melihat selisih poin dengan klasemen no.dua-AC Milan-yang sudah tak terkejar lagi, semua Juventini sudah dapat berpesta untuk kemenangan tim kesayangan mereka tahun ini. </span><br />
<div style="text-align: justify;">
Dan tentunya salah satu manusia berdarah Juventini yang terlarut dalam <i>euforia</i> perayaan scudetto ke-30 Juventus itu adalah saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya menurut catatan di dokumen FIGC (PSSI-nya Italy) Juventus baru meraih 27 scudetto dan musim ini adalah yang ke-28. Tapi di setiap hati Juventini, musim ini adalah gelar yang ke-30. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa bisa hilang 2 gelar sisanya? dikarenakan pada beberapa tahun lalu Juventus terkena kasus <i>Calciopoli</i>(Pengaturan Skor), sehingga mendapat hukuman yang cukup berat. 1 Gelar Scudetto dicopot, 1 Gelar Scudetto dipindahtangankan ke Inter Milan dan Juventus didegradasi ke Serie B (kasta kedua Liga Italy).</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-5SxbFBlFZJ8/T66d1XQ2mTI/AAAAAAAAASc/GvkSQZonJNY/s1600/153965_tifosi-juventus-juga-mengklaim-scudetto-ke-30_641_452.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://3.bp.blogspot.com/-5SxbFBlFZJ8/T66d1XQ2mTI/AAAAAAAAASc/GvkSQZonJNY/s320/153965_tifosi-juventus-juga-mengklaim-scudetto-ke-30_641_452.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Padahal setelah melewati persidangan tiada hentinya, akhirnya pada tahun 2012 sekitar beberapa bulan lalu, hasil akhir mengatakan bahwa Juventus sama sekali tidak bersalah dalam perkara <i>Calciopoli</i> ini. Tapi hukuman sudah terlanjut menjadi bubur, entah kenapa proses birokrasi yang berbelit-belit dari pengadilan dan tim hukum sepak bola di Italy membuat Juventus tak mampu memperoleh kembali 2 gelar scudetto yang sudah dicopot itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya kasus <i>Calciopoli </i>tak pernah ada, yang ada adalah sebuah upaya penggulingan nama baik dari Juventus yang dilakukan dari beberapa pihak yang tak senang dengan prestasi Juventus. Maklum saja, Juventus adalah tim yang paling banyak mengoleksi gelar scudetto di Italy, yaitu 29 gelar sebelum 2 gelar dicopot. Untuk melihat penjelasan lebih detail bisa berkunjung ke website ini <a href="http://signora1897.com/">http://signora1897.com/</a> dan cari judul artikel tentang Calciopoli dan Farsopoli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-YoRTo0auk78/T66eE1MEqrI/AAAAAAAAASk/VlMNPApUv-M/s1600/Juventus-scudetto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="http://2.bp.blogspot.com/-YoRTo0auk78/T66eE1MEqrI/AAAAAAAAASk/VlMNPApUv-M/s320/Juventus-scudetto.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya di politik, di sepak bola pun penuh dengan intrik dan konspirasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sebagai Juventini yang setia, saya tetap mendukung Juventus walaupun terdegradasi ke serie B, hingga sekarang saya akhirnya bisa kembali melihat tim kesayangan saya itu menjadi Jawara kembali, pembuktian bahwa Juventus bersih!! tak perlu pengaturan skor dan bantuan wasit hanya untuk meraih gelar scudetto dan menjadi Juara di Italy.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sunggu menikmati loyalitas menjadi seorang Juventini, ibarat sebagai seorang karyawan yang setia pada perusahaannya dan tidak mengkhianati Bosnya, atau seperti seorang ksatria yang setia pada raja dan kerajaannya.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-eVSK1wJjmGI/T66dsIOZbzI/AAAAAAAAASU/Ai6Fit1-hl4/s1600/juventus_2012_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="http://3.bp.blogspot.com/-eVSK1wJjmGI/T66dsIOZbzI/AAAAAAAAASU/Ai6Fit1-hl4/s320/juventus_2012_2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ada sebuah quote dari seorang pemain legenda hidup Juventus yang juga salah satu tokoh inspirasi saya, Alessandro Del Piero.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">"A True Gentleman Never Leave His Lady"</span></b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Del Piero tetap setia berkostum Juventus meski di saat sulit di serie B sampai sekarang. Nah, seperti itulah loyalitas kami sebagai Juventini berdarah murni. Hehe, sedikit lebay tapi emang kenyataan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Forza Juventus, Campione d' Italia. Grazie Ragazzi!!</div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-19463394828467955032012-04-21T23:11:00.000+07:002012-06-15T18:35:31.865+07:00Snapshot: Greatness and Truth<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Vpic6G6MMmM/T5LbVFRVjNI/AAAAAAAAAR8/tMWdYBnBplk/s1600/2012-03-31+15.56.28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-Vpic6G6MMmM/T5LbVFRVjNI/AAAAAAAAAR8/tMWdYBnBplk/s320/2012-03-31+15.56.28.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-XCPlSlaPjbg/T5LbdpFiGiI/AAAAAAAAASE/LZlssCMLqw0/s1600/2012-03-31+15.57.12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-XCPlSlaPjbg/T5LbdpFiGiI/AAAAAAAAASE/LZlssCMLqw0/s320/2012-03-31+15.57.12.jpg" width="240" /></a></div>
<div>
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div>
<b><span style="font-size: large;">"If any man seeks for greatness, let him forget greatness and ask for truth, and he will find both."</span></b></div>
<div>
<br /></div>
A snapshot from one of the door of the lab on my campus.Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-84981066769353363412012-04-15T18:23:00.000+07:002012-04-15T18:42:32.256+07:00Kisah tentang anak muda dan budaya negeri ini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-UwokfWkQQXY/T4qvbuAaVXI/AAAAAAAAAR0/OSgfjCG0B8o/s1600/gamelaninstruments.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-UwokfWkQQXY/T4qvbuAaVXI/AAAAAAAAAR0/OSgfjCG0B8o/s320/gamelaninstruments.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Suatu malam saya menonton OVJ di TV kosan. Acara slapstick comedy yang berbalut tema opera sabun berbumbu suasana tradisional dengan gamelan sebagai pengiring musiknya. Saya teringat akan satu kisah saat SMA dulu. Bukan acara banyolannya yang jadi momen pengingat kenangan itu, tapi momen saat para pemain gamelan yang jadi pengiring musik OVJ memainkan instrumentnya.<br />
Saya teringat saat kelas 1 SMA, menjadi salah satu dari para siswa pioneer yang mengikuti sebuah ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang saat itu dipandang sebelah mata oleh banyak siswa lainnya. Yaitu : Karawitan.<br />
<a name='more'></a><br />
Berawal dari padatnya jadwal les mata pelajaran saya ikuti saat kelas 1 SMA, saya pun mencari ekskul yang waktunya cocok dengan jadwal selama 1 minggu saya. Akhirnya pilihan jatuh pada Karawitan yang saat itu diadakan tiap hari Kamis sore. Satu-satunya hari kosong di dalam 1 minggu yang bisa saya gunakan untuk mengikuti ekskul. Masa itu ekskul memang diwajibkan saat kelas 1 SMA, 1 ekskul wajib PBB (Peraturan Baris-berbaris), 1 lagi ekskul pilihan. Dan pilihan saya jatuh kepada karawitan.<br />
<br />
Jadi motif awal saya adalah "Yang penting bisa ikut ekskul, perduli amat itu ekskul apaan."<br />
Lalu karena peminat ekskul itu rupanya sangat sedikit, saya pun mulai memakai taktik menyebarkan sugesti dan mempengaruhi beberapa teman saya untuk menjadi pengikut saya memilih karawitan sebagai ekskul pilihan, haha, licik juga ya.<br />
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/cd08785a.gif" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/cd08785a.gif" /></a><br />
<br />
Dan saat hari kamis tiba, ada 9 orang yang mengikuti ekskul tersebut. 6 orang diantaranya adalah teman satu kelas saya. Itu artinya sejak awal remaja saya memang sudah punya kemampuan menghipnotis orang lain. Haha<br />
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/th_092_.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/th_092_.gif" /></a><br />
<br />
Dan disitulah awal mula pertemuan saya dengan alat musik gamelan dan beberapa tembang Jawa yang biasa kami iringi dengan alunan gamelan. Walaupun anggota hanya sedikit, tapi Pak Guru Kesenian yang merupakan penanggung jawab dan pembimbing ekskul karawitan tetap tidak surut semangatnya dalam mengajar kami. Beliau adalah salah satu Guru Favorit saya di SMA yaitu Pak Sutarto, kami biasa memanggil beliau Pak Tarto.<br />
<br />
Orangnya gemuk, selalu semangat, kocak dan suka bercanda. Untunglah beliau yang menjadi pembimbing ekskul ini, bila tidak saya tak yakin bahwa ekskul ini akan tetap bertahan sampai bertahun-tahun. Karena rupanya ekskul karawitan di Kota Kudus (kota kelahiran saya), yang masih tersisa hanyalah di SMA saya ini. Di SMA lain sudah lama ditutup karena jarangnya siswa yang berminat. Sungguh ironis generasi muda bangsa ini. Begitulah cerita yang dituturkan Pak Tarto saat pertemuan pertama ekskul ini.<br />
<br />
Satu momen yang berkesan tentang Pak Tarto adalah saat suatu hari kami tidak ada yang datang ke tempat latihan karawitan dikarenakan sore itu hujan.<br />
Dan tahukah kawan? Pak Tarto tetap datang ke tempat latihan sore itu. Beliau kira kami tetap berangkat menembus hujan untuk latihan sore itu. Padahal saya tahu rumah Pak Tarto jaraknya lebih jauh dari jarak rumah saya ke sekolah.<br />
<br />
Minggu berikutnya Pak Tarto pun bertanya pada kami.<br />
"Apakah niat kalian tulus mengikuti karawitan ini? Kalau kalian tidak tulus, kalian ga usah ikut ekskul ini tidak apa-apa, kalau memang tidak ada siswa yang menyukai karawitan, mungkin saya harus ikhlas jika memang ekskul ini ditutup."<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/485c3a61.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/485c3a61.gif" /></a></div>
<br />
Pak Tarto berbicara datar dan halus tanpa nada amarah sedikitpun. Tapi justru itulah yang membuat kami sadar.<br />
Kami hanya terdiam dan tertunduk malu, malu pada kesombongan kami. Keangkuhan kami yang menyepelekan sebuah kepercayaan dan sebuah ekskul <b>PENTING</b>.<br />
<br />
Yapp!! Saya bilang <b>PENTING</b> karena ini adalah ekskul kebudayaan satu-satunya yang masih tersisa di kota saya. Karawitan adalah identitas provinsi Jawa Tengah, identitas kota kami, identitas Bangsa ini!! Siapa lagi yang akan melestarikan budaya ini jika bukan kita sendiri?!!!<br />
Saya merasa ditelanjangi habis-habisan dengan kalimat Pak Tarto tersebut.<br />
<br />
Sejak itulah kami mulai mengerti makna sesungguhnya dari gamelan dan karawitan itu. Sejak itulah jiwa kami mulai terpupuk dengan rasa cinta terhadap karawitan.<br />
Pak Tarto pun tidak mempermasalahkan masalah tersebut lebih jauh, dan malah kembali membuat lelucon seperti biasa. Kami pun melanjutkan latihan kami kembali seperti biasa, tapi dengan perasaan yang bukan "biasa" lagi. Perasaaan "baru" yang membuat kami selalu rajin mengikuti latihannya kembali tiap minggu. Perasaan cinta, itulah namanya. Hanya ini adalah cinta terhadap budaya, bukan cinta antara lawan jenis.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/047.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/047.gif" /></a></div>
<br />
Saya pun teringat dan sadar akan kalimat yang selalu dikatakan Pak Tarto setiap hari di awal-awal kami latihan karawitan. Saat kami kewalahan oleh struktur lagu, nada dan tempo permainan gamelan. Saat kami menggaruk-garuk kepala kami tanda kurang mengerti.<br />
Pak Tarto selalu bilang :<br />
<b><span style="font-size: large;">"Alon-alon Asal Kelakon"</span></b><br />
dan<br />
<span style="font-size: large;"><b>"Witing Trisno Jalaran Saka Kulino"</b></span><br />
<br />
<i>Alon-alon Asal Kelakon</i> : Pelan-pelan yang penting terjalani. Maksudnya adalah walaupun kami mengalami kesulitan dalam mempelajari cara bermain gamelan. Yang penting tetap usaha terus walaupun pelan-pelan, suatu saat nantinya kita pasti bisa.<br />
<br />
<i>Witing Trisno Jalaran Saka Kulino</i> : Cinta berawal dari kebiasaan. Awalnya mungkin kita tidak "mencintai" karawitan ini, dan hanya menjadikan sebagai ekskul pelarian. Tapi jika kita sudah terbiasa dengan karawitan, setiap saat bertemu dengan karawitan, pada akhirnya rasa "cinta" itu pun akan tumbuh dari seringnya frekuensi pertemuan kita dengan karawitan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/baa60776.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/baa60776.gif" /></a></div>
<br />
Dan rasa cinta itu akhirnya kami buktikan dengan penampilan gemilang kami saat mengisi acara pentas perpisahan untuk kakak kelas di tahun pertama kami menjadi menjadi siswa kelas 1 SMA.<br />
Bekerja sama dengan ekskul tari, kami berhasil menampilkan performa terbaik kami.<br />
Saat itu hati saya ingin berkata "Pak Tarto lihatlah!! Inilah bukti cinta kami terhadap karawitan. Inilah cinta yang berhasil Anda pupuk dan tumbuhkan di dalam hati kami. Terima Kasih Pak Tarto."<br />
<br />
Oh ya, posisi saya dalam tim kami saat itu adalah sebagai penabuh kendang. Saya sebenarnya juga pernah mencoba berbagai posisi, sebagai penabuh gong, penabuh bonang dan penabuh saron.<br />
Dan dalam pergantian berbagai posisi itulah saya tahu bahwa betapa kompleks dan sempurnanya musik Jawa ini sebenarnya. Saya jadi kangen kendang yang biasa saya tabuh. Hai kendang, How Are You Know? Hehe<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-I614k4rBLU4/T4qtgaqYqQI/AAAAAAAAARs/CMpggfrV_1w/s1600/Traditional_indonesian_drums.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://3.bp.blogspot.com/-I614k4rBLU4/T4qtgaqYqQI/AAAAAAAAARs/CMpggfrV_1w/s320/Traditional_indonesian_drums.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Setelah performa kami di pentas perdana kami tersebut, entah kenapa tiba-tiba animo siswa terhadap ekskul karawitan di tahun ajaran berikutnya meningkat drastis. Hingga akhirnya kami terpaksa membuat jadwal latihan menjadi 2 kelompok dikarenakan jumlah anggota lebih banyak daripada jumlah instrument gamelan, kelompok satu latihan di minggu pertama, kelompok dua latihan di minggu kedua.<br />
<br />
Selain itu kami juga sempat kedatangan beberapa mahasiswa luar negeri yang melakukan studi banding ke Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa bule itu memiliki kenalan alumni SMA kami, dan alumni kami tersebut mempromosikan ekskul karawitan kami.<br />
Alhasil kami pun sempat bertemu para bule ini dan mengajari mereka cara bermain karawitan. Sesuatu yang membanggakan kami sebagai anak muda generasi penerus bangsa saat itu.<br />
<br />
Dengan hal-hal yang terjadi setelah kami pentas itulah kami memperoleh sebuah perasaan luar biasa. Perasaan aneh yang tidak bisa hanya dijelaskan melalui kata-kata dan tulisan.<br />
Perasaan puas, bangga dan bahagia yang membaur menjadi satu.<br />
<br />
Akhirnya kami pun tahu apa maksud dari segala penjelasan dan semangat Pak Tarto selama mengajar kami latihan karawitan. Perasaan seperti inilah yang ingin ditunjukkan beliau pada kami.<br />
Perasaan seorang warga negara yang mencintai budaya asli negaranya.<br />
<br />
Pak Tarto, saya persembahkan tulisan kali ini untuk Anda Pak.<br />
Semoga Anda tetap memiliki para anak muda yang setia berdiri di sampingmu dan menyertaimu melangkah maju membawa panji-panji kebudayaan negeri kita ini.<br />
Terima Kasih Pak Sutarto.<br />
Thank's juga untuk Fanzen, Ucup, Harisa, Epie, Nafi' dan Nina dari kelas X-2 yang bersedia menerima hasutan dan sugesti saya mengikuti karawitan. You're The Best! My Friends!!Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-5178717039778395612012-04-08T13:40:00.000+07:002012-04-13T19:29:50.854+07:00Not Searching for Identity, But Create It!!Seperti biasanya, saya adalah blogger pemalas yang tidak rajin mengisi postingan di blog miliknya. Tapi saya bukanlah blogger yang menelantarkan blognya. Memang tidak banyak yang membaca blog saya, tapi sebuah kesetiaan terhadap sesuatu itu memiliki harga yang tak bisa ditebus apapun. Dan blog ini telah menemani saya dalam berbagai fase naik-turun hidup saya selama kurang lebih 4 tahun masa hidup blog ini. Seperti kisah seorang Alessandro Del Piero yang setia membela Juventus dari tahun 1993 sampai 2012 sekarang. Oh ya, saya memang Juventini, jadi kisah dan sosok Sang Kapten Juventus adalah salah satu inspirator hidup saya.<br />
<br />
Ketika saya membuka kembali beberapa arsip tulisan-tulisan saya dari 4 tahun lalu, saya seakan menemukan sebuah potret kejiwaan seorang manusia dari perubahan-perubahan gaya tulisannya.<br />
Mulai dari tulisan seseorang yang labil dan belum punya jati diri, hingga sampai sekarang seseorang yang mulai membangun jati diri dan idealismenya sendiri.<br />
<br />
Saya memang kurang setuju dengan kalimat "Gue sedang mencari jati diri gue!"<br />
Bagi saya, seperti kata salah satu teman idealis saya. Kalimat yang tepat untuk menjadi seorang manusia sejati adalah "Gue ga ingin mencari jati diri gue. Gue ingin menciptakan jati diri gue!"<br />
Yah!! Menciptakan, bukan hanya mencari. Dengan begitu saya akan memiliki pribadi sendiri tanpa tergantung dengan pribadi orang lain, tanpa harus mem-plagiat jati diri orang lain. Kalau dalam buku The Alchemist karya Paulo Coelho, beginilah kata dia, "Ciptakanlah Legenda Pribadimu!!"<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-LWPCDVLHA3k/T4E0YT2AXKI/AAAAAAAAARc/CBz1TRbp2Xs/s1600/AIDS+Bercerita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-LWPCDVLHA3k/T4E0YT2AXKI/AAAAAAAAARc/CBz1TRbp2Xs/s320/AIDS+Bercerita.jpg" width="219" /></a></div>
<br />
Untuk menutup tulisan hari ini, saya sengaja memasang sebuah cover dari buku antologi cerpen yang kebetulan ada nama saya tercantum di covernya. Buku antologi ini adalah karya para penulis di sebuah komunitas bernama IWU(Indonesian Writers University) .Salah satu karya saya berjudul "Mozaik Terakhir" masuk ke dalamnya bersama karya kawan-kawan komunitas IWU lainnya. Antologi cerpen ini didedikasikan untuk para ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), sebagai bentuk apresiasi saat beberapa bulan lalu diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.<br />
<br />
<a name='more'></a>Saya teringat kalimat seorang kawan "Hidup loe sebagai manusia ga akan pernah lengkap kalau loe belum pernah bikin buku!"<br />
So, saya sudah membalas pernyataan tersebut dengan bilang "Nih! Buku gue!"<br />
Walaupun belum sepenuhnya terjawab karena buku ini bukan karya saya secara individu, tapi karya kolektif bersama kawan-kawan.<br />
Tapi minimal ini adalah salah satu bentuk penciptaan jati diri saya. Ini adalah salah satu potongan fragmen dalam Legenda Pribadi saya.<br />
<br />Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-37660599386671985422012-01-22T13:02:00.003+07:002012-01-22T13:11:27.321+07:00Padamu Negeri, Kami Korupsi<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Artikel singkat untuk hari ini adalah ?</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-JPuPoglDVJA/TxumE0ksppI/AAAAAAAAARE/khThKf4d3Qo/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-JPuPoglDVJA/TxumE0ksppI/AAAAAAAAARE/khThKf4d3Qo/s1600/images.jpg" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: red; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Jamban Keren</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tentu saja kita sebagai warga negara yang "baik" dan "berbakti" pada Ibu pertiwi tahu lagu ini :</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b><span style="color: red;"><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Padamu negeri kami berjanji</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Padamu negeri kami berbakti</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Padamu negeri kami mengabdi</span><br style="background-color: white; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; line-height: 20px;">Bagimu negeri jiwa raga kami</span></span></b>
</span><br />
<b style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px;">Lihatlah dengan kacamatamu kawan...</b><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px;"><b>Sampai tahun ini, bulan ini, hari ini, detik ini, apakah ada di antara dirimu yang sudah mengamalkan lagu diatas ? </b></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-uWhHhs_ASE0/TxumRY1YKTI/AAAAAAAAARM/e8UFqaMSFdI/s1600/jamban+berita.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" height="80" src="http://1.bp.blogspot.com/-uWhHhs_ASE0/TxumRY1YKTI/AAAAAAAAARM/e8UFqaMSFdI/s400/jamban+berita.JPG" width="400" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Klik Untuk Memperbesar Gambar</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px;">P.S : Pertanyaan di atas saya tujukan untuk kawan-kawan selain para anggota Dewan Pemeras Rakyat (DPR).</span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 20px;">Karena untuk kawan-kawan yang duduk di kursi "empuk" DPR tak akan mampu menjawab pertanyaan "sesulit" itu. Hanya akan menambah dosa-dosa <b><span style="font-size: large;">kebohongan</span></b> mereka jika mereka menjawab "Tentu saja sudah !!".</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span style="line-height: 20px;"><br /></span></span>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-53071459937066119052012-01-13T14:01:00.000+07:002012-06-15T17:28:06.814+07:00LUCU-nya Marissa HaqueEntah cerita yg saya tulis ini sudah kadaluarsa atau tidak ,<br />
<div>
tapi hari ini jari saya gatal untuk menulis sedikit uneg-uneg di kepala saya beberapa hari ini. Yahh, hitung-hitung sebagai artikel pembukaan tahun 2012 , hehe</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-8OvvcfmeVnc/Tw_ZE_hMzrI/AAAAAAAAAQ0/kRm6FrYXWA8/s1600/MarissaHaque21.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: right;"><img border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-8OvvcfmeVnc/Tw_ZE_hMzrI/AAAAAAAAAQ0/kRm6FrYXWA8/s200/MarissaHaque21.jpg" width="166" /></a>Kali ini kacamata saya menangkap sebuah ketidaknormalan perilaku salah satu tokoh di dunia entertainment negeri ini. Sebut saja namanya Marissa Haque. Loh ? itu mah emang nama asli ya ? wkwkwk</div>
</div>
<div>
Ada apa dengan Marissa Haque ?</div>
<div>
Sebenarnya saya tidak tertarik dengan tetek bengek dunia entertainment yang penuh dengan manusia-manusia bertopeng kebenaran.<br />
Tapi khusus untuk perkara kali ini melibatkan "kode etik" blogger, dan sebagai blogger yg memiliki blog berusia 4 tahun (masih Balita, hehe), saya tak mampu menahan kegatalan saya untuk tidak turut menuangkan sedikit "kegelian" pada perkara ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Langsung saja saya buka dengan sinopsis "singkat" dari saya :</div>
<div>
<a name='more'></a></div>
<div>
Beberapa hari lalu, seorang rekan blogger saya <a href="http://nonadita.com/" target="_blank">nonadita</a> menulis di tweetnya, mengungkapkan bahwa dia menemukan sebuah keganjilan pada komentar yang dia tulis di salah satu artikel blog <a href="http://marissahaque.blogdetik.com/" target="_blank">Marissa Haque</a>.</div>
<div>
Artikel tersebut berjudul "<b>Mulut Kotor Penyanyi Baru Dee Djumadi Kartika Trionya Memes Addie MS Motivasinya Apa Ya?: Marissa Haque Fawzi" , </b>untuk mengetahui isi artikelnya silahkan berkunjung langsung ke<br />
<a href="http://marissahaque.blogdetik.com/2012/01/03/mulut-kotor-penyanyi-baru-dee-djumadi-kartika-trionya-memes-addie-ms-motivasinya-apa-ya-marissa-haque-fawzi/">http://marissahaque.blogdetik.com/2012/01/03/mulut-kotor-penyanyi-baru-dee-djumadi-kartika-trionya-memes-addie-ms-motivasinya-apa-ya-marissa-haque-fawzi/</a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan apa keganjilan yang terjadi ? </div>
<div>
Artikel itu tertulis pada tanggal 2 Januari 2012.<br />
Pada tanggal 4 Januari 2012 Nonadita menulis komentar di artikel tersebut begini :</div>
<div>
<b>"It's FEMA, not PEMA. FEMA stands for Fakultas Ekologi Manusia. Please pay more attention to the details so people won't question your intelligence."</b></div>
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
dan pada tanggal 7 Januari tiba-tiba komentar dari Nonadita berubah menjadi seperti ini :</div>
<div>
<b>"Ini Shock theraphy buat @memes605 dan @addiems, @deedeekartika, @kevinaprillio karena ulahnya membuat salah seorang produser mereka Dekan FEMA IPB @arif_satria bakal dipecat karena mulut kotor Dee Kartika Djumadi kader demokrat yg menyumbang Rp 100 juta uang panas dari korupsi Anas Urbaningrum melalui Partai Demokrat untuk pemakaman artis Utha Likumahuwa kemarin."</b></div>
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
Berikut ini screenshot komen yg telah dirubah : </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ZE5R2f1UUkY/Tw_OFMyuDcI/AAAAAAAAAQs/Gl2_Dbi6QaU/s1600/Komen1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="268" src="http://3.bp.blogspot.com/-ZE5R2f1UUkY/Tw_OFMyuDcI/AAAAAAAAAQs/Gl2_Dbi6QaU/s400/Komen1.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Klik Untuk Memperbesar Gambar</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya belum sempat membuat screenshot komen yang belum dirubah karena udah keburu dihapus jejaknya ama penulis blog Marissa Haque. (dugaan saya Marissa Haque sendiri lah penulisnya , hehe )</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nah ?? </div>
<div>
apa yang bisa kawan-kawan simpulkan dengan membaca komen sebelumnya dan komen yang telah dirubah ?? :D</div>
<div>
Pada tanggal 7 Januari tersebut, Nonadita pun menuliskan lagi sebuah komen klarifikasi :<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-z0wJXDV5jFM/TxsjqSxYO9I/AAAAAAAAAQ8/QXJoFFNIkSI/s1600/Fastabiqul-Khairat-%25C2%25BB-Blog-Archive-%25C2%25BB-%25E2%2580%259CMulut-Kotor-Penyanyi-Baru-Dee-Djumadi-Kartika-Trionya-Memes-Addie-MS-Motivasinya-Apa-Ya-Marissa-Haque-Fawzi%25E2%2580%259D_13259566072941.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="248" src="http://4.bp.blogspot.com/-z0wJXDV5jFM/TxsjqSxYO9I/AAAAAAAAAQ8/QXJoFFNIkSI/s400/Fastabiqul-Khairat-%25C2%25BB-Blog-Archive-%25C2%25BB-%25E2%2580%259CMulut-Kotor-Penyanyi-Baru-Dee-Djumadi-Kartika-Trionya-Memes-Addie-MS-Motivasinya-Apa-Ya-Marissa-Haque-Fawzi%25E2%2580%259D_13259566072941.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Klik Untuk Memperbesar Gambar</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br /></div>
<div>
Klarifikasi Nonadita di blog Nodadita :<br />
<a href="http://nonadita.com/2012/01/08/klarifikasi-atas-komentar-di-blog-marissa-haque/">http://nonadita.com/2012/01/08/klarifikasi-atas-komentar-di-blog-marissa-haque/</a>
</div>
<div>
<br />
Nonadita sebenarnya tidak turut campur sama sekali terhadap masalah perseteruan Mbak Marissa dan Dee Djumadi Kartika seperti yg tertulis di artikel blog Mbak Marissa tersebut. </div>
<div>
Nonadita hanya menuliskan sarannya untuk Mbak Marissa agar membenahi tulisan di artikelnya.</div>
<div>
Emang tulisan apa yang harus dibenahi ?? </div>
<div>
Pada tanggal 3 atau 4 Januari (saya lupa tepatnya), saat Marissa Haque menjadi trending topic di twitter dan banyak rekan-rekan IPB (kebetulan saya mahasiswa IPB juga) yg ngetweet tentang dia, saya pun penasaran ingin melihat blognya. </div>
<div>
Dan dengan sangat yakin, saya membaca sebuah tulisan aneh di paragraf pertama artikel Mbak Marissa tersebut. </div>
<div>
Dia salah menuliskan nama salah satu Fakultas di IPB. Fakultas Ekologi Manusia yang seharusnya ditulis <b>FEMA</b>, oleh Mbak Marissa dengan percaya dirinya ditulis <b>PEMA.</b></div>
<div>
dan kata <b>PEMA </b>ditulis sampai <b>2 kali</b> !</div>
<div>
Logikanya huruf "<b>P</b>" dan huruf "<b>F</b>" di keyboard posisinya berjauhan.</div>
<div>
dan "kesalahan" itu ditulis sampai lebih dari 1 kali, apakah masih bisa dibilang hal itu adalah sebuah kesalahan jari saat mengetik di keyboard ?? </div>
<div>
Silahkan kawan simpulkan sendiri. hehe</div>
<div>
<br />
Ironisnya, setelah komen Nonadita itu dirubah, tulisan PEMA di artikel Mbak Marissa itu juga dirubah menjadi FEMA. Lucu bukan ??<br />
Setelah menghilangkan jejak komentar, dia cepat-cepat membetulkan lagi kesalahan penulisannya itu tanpa disertai permintaan maaf dan klarifikasi. Bahkan merubah komentar Nonadita menjadi sangat bertentangan dengan isi sebelumnya.<br />
<br /></div>
<div>
Di blog yang berbasis wordpress memang ada fasilitas untuk moderasi komentar , kita bisa menghapusnya atau mengeditnya. Masalahnya, dalam etika dunia blogger, sungguh sangat tidak etis bila seorang blogger merubah komentar blogger lainnya menjadi sebuah "fitnah" sembarangan.</div>
<div>
Selain merusak nama baik blogger yang berkomentar tersebut, fitnah secara sembarangan tanpa disertai bukti-bukti konkrit terlebih dahulu dengan mengatasnamakan nama blogger lain sangatlah tidak bisa dianggap sebagai masalah sepele!!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya sungguh kecewa pada Mbak Marissa setelah melihat dan mengamati semua realita tersebut.</div>
<div>
Dan pada tanggal 9 Januari ketika saya berkunjung lagi ke blog Mbak Marissa tersebut, hanya tinggal 2-3 komentar yang "Pro Marissa Haque" yang tertinggal.</div>
<div>
Komentar-komentar lainnya selama tanggal 2 Januari sampai 8 Januari sudah hilang tak berbekas.<br />
Taktik penghapusan jejak dan mencoba me-peti es-kan perkara yang klise di dunia entertainment, haha</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bukan hanya Nonadita yang menjadi korban "pengubahan kometar".</div>
<div>
Kawan-kawan silahkan baca artikel-artikel dari blogger lain di bawah ini bila ingin mengetahui lebih dalam mengenai perkara ini :</div>
<div>
<ol style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #262626; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 35px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font: normal normal normal 12px/1.5 Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://nonagugel.com/blog-marissa-haque-dan-komentar-komentar-palsu.html" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank">Blog Marissa Haque dan Komentar-komentar Palsu – Nonagugel</a></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font: normal normal normal 12px/1.5 Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://maulanaharris.blogdetik.com/2012/01/08/ini-bukti-marissa-haque-merubah-komentar-saya-dalam-postingannya/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Harris Maulana">Ini Bukti Marissa Haque Merubah Komentar Saya dalam Postingannya – Harris Maulana</a></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font: normal normal normal 12px/1.5 Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://rudigints.blogdetik.com/2012/01/09/lebay-bin-alay-ala-fastabiqul-khairat-marissa-haque/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="@rudigints">Lebay bin Alay a la Fastabiqul Khairat – Rudi Ginting</a></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font: normal normal normal 12px/1.5 Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://dusunkata.blogdetik.com/2012/01/10/marissa-etika-sang-pesohor/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Tulisan dari Khrisna Pabichara">Marissa, Etika Sang Pesohor – Khrisna Pabichara</a></li>
<li style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font: normal normal normal 12px/1.5 Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 3px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://adiitoo.com/2012/01/13/excuse-me-marissa/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: black; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Excuse Me, Marissa">Excuse Me, Marissa – Aditya Eka Prawira</a></li>
</ol>
</div>
<div>
Saya tidak mengurusi tentang perseteruan para selebriti , saya tidak perduli dengan segala debat kusir para selebriti tersebut.</div>
<div>
Saya hanya tidak bisa diam saja melihat ke-tidak etis-an seorang blogger seperti Marissa Haque ini.</div>
<div>
Dia mati-matian minta pengakuan orang untuk gelar Doktor yang dia "raih".</div>
<div>
Tapi dengan sempurna dia menunjukkan perilaku yang sama sekali tidak mencerminkan seorang "Doktor".</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan satu lagi kesimpulan saya, kemampuan menulis artikel blog Mbak Marissa ini buruk, dengan berbagai carut marut alur cerita dan tata bahasa di artikelnya.</div>
<div>
Saya berani bertaruh, kalau mau dibandingkan secara intelektual, masih bagus cara penulisan artikel blog salah seorang teman saya saat SMA daripada cara penulisan Mbak Marissa yang bergelar Doktor ini. Hahaha</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Kawan, sudahkah kamu melihat dengan kacamatamu wajah dibalik Topeng Kebenaran seorang Doktor ini ?</b></div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com30tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-78404773673241367432011-12-05T00:24:00.001+07:002012-06-15T17:28:06.835+07:00Armada Racun dan AMERIKA-nyaHai Sobat,<br />
bingung neh mau ngeposting apa di awal Desember ini.<br />
Dua kata yg bisa mendefinisikan situasi dan kondisi saya di tengah malam seperti saat ini adalah "Suntuk" dan "Gajebo".<br />
Jadi iseng-iseng saya ingin memposting sebuah video klip sebuah Band Indie bernama Armada Racun.<br />
Apakah kawan sudah ada yang pernah mendengar Band ini ??<br />
Apakah sudah ada yg mengenal lagu-lagu mereka ??<br />
Saya pertama kali tahu tentang Band ini saat beberapa waktu lalu kawan saya yang idealis menunjukkan sebuah video klip koleksinya. Dan video klip yang ditunjukkan pada saya adalah sebuah video klip dari salah satu single Armada Racun yang ber-title "AMERIKA".<br />
Sobat Penasaran ??<br />
Tanpa banyak berceloteh lagi,<br />
langsung saja lihat dan resapi video klip "AMERIKA" buah karya Armada Racun yang NYELENEH ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/u4-ENgxV-bM?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
Apa yang sobat tangkap dari video klip di atas ??<br />
Merasakan Hati yang tersayat-sayat dengan cibiran-cibiran "tak langsung" dalam video klip itu ?? hahaha<br />
Sindiran-sindiran pedas yang kental dengan Rasa Nasionalis dari Armada Racun berhasil membuka mata saya dengan segala hal berbau AMERIKA yang mengurung kehidupan saya dan bangsa kita selama ini.<br />
Dari segi lagu memang tidak enak didengar.<br />
ya, mungkin bagi para manusia idealis dan surealis, Lagu ini memiliki melodi yang indah.<br />
Tapi, satu hal pasti yang saya terjemahkan dari Lagu dan Video Klip ini adalah Penjelasan Sederhana tentang sebuah Nasionalisme dan Patriotisme bangsa ini yang mulai luntur oleh olesan-olesan Cat "berwarna Amerika".<br />
<br />
<b>Sobat, coba lihat dengan Kacamatamu,</b><br />
<b>Apakah sudah ada Barang / Produk / Acara TV / Lagu / Novel / Buku / Komputer / Laptop / Mobil / Motor,dll di rumahmu yang memiliki label "MADE IN INDONESIA" ??</b>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-36472113221064468802011-11-26T23:28:00.001+07:002011-11-27T17:34:38.650+07:00Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru<div style="text-align: left;">
Hai sobat,<br />
Mungkin sudah lewat hampir 2 hari buat saya mengucapkan kalimat "Selamat Hari Guru".</div>
<div style="text-align: left;">
Tapi ga akan pernah lewat sedetikpun di dalam hati saya bergema kalimat "Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru". Selalu terukir dan terpatri kuat segala Ilmu, Ideologi dan Pandangan Hidup yang telah Kalian ajarkan pada saya. Hingga membentuk sebuah prototipe manusia berkacamata dengan segala pikiran dan idealismenya seperti saya saat ini.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-OhpHjrjEv88/TtEaABDAGtI/AAAAAAAAAQk/p5Oj6hdOiVY/s1600/BuGuru1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><img border="0" height="285" src="http://1.bp.blogspot.com/-OhpHjrjEv88/TtEaABDAGtI/AAAAAAAAAQk/p5Oj6hdOiVY/s400/BuGuru1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://1001tawa.blogspot.com/2011/06/bu-guru-bilangnya-pertamax.html" target="_blank">Sumber Gambar</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
Terima Kasih,... sekali lagi Terima Kasih , dan untuk beribu-ribu kalinya saya akan selalu berterima kasih pada Kalian Pak Guru dan Bu Guruku. :-)</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/875328cc.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/875328cc.gif" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/5fc0f220.gif" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/5fc0f220.gif" /></a><br />
Dan saya teringat pada sebuah <i>quote </i>salah seorang Guru saya saat SMA, saat itu beliau berkata :<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: left;">
"Jika suatu saat nanti kalian sukses dan suatu hari bertemu salah seorang Bapak / Ibu Guru kalian saat sekolah, jangan pernah menyebut mereka Mantan Guru. Karena Guru tidak akan pernah menjadi seorang mantan. Guru akan tetap menjadi Guru kalian sampai kapanpun nanti. Ibarat Ilmu-ilmu yang telah mereka berikan pada kalian hingga kalian bisa menjadi orang sukses nanti, Ilmu-ilmu itu akan tetap abadi pada kalian, tak akan pernah berubah sebutannya. Begitulah makna seorang Guru dalam hidup kalian sebenarnya. <b>Tidak akan pernah ada yang namanya mantan Guru</b>."</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Terima Kasih Pak, Terima Kasih Bu.</div>
<div style="text-align: left;">
Tanpa kalian saya dulu hanyalah anak muda labil yang tersesat dalam percabangan jalan hidup yang membingungkan.</div>
<div style="text-align: left;">
Kini saya telah menjadi "seseorang" yang akan meneruskan perjuangan para Pahlawan Negeri ini.</div>
<div style="text-align: left;">
Berjuang dengan segala ilmu yang telah kalian berikan walaupun sampai tak ada lagi tetes darah dan detak jantung di dalam tubuh saya.</div>
<div style="text-align: left;">
Berjuang untuk membuat kalian bangga telah menjadi Guruku.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>Sobat, lihatlah dengan kacamatamu betapa luar biasanya Bapak dan Ibu Guru kita.</b></div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-12736047943956605182011-11-17T11:05:00.001+07:002012-06-15T17:28:06.725+07:00Lomografi, Don't Think Just Shoot !!Beberapa hari ini pikiran saya tersita dengan sebuah Novel yang saya dapat dari sebuah acara obral buku gramedia dengan harga "hanya" Rp 5.000 ...<br />
Ya, novel ini memang tidak terlalu laris sehingga stocknya masih ada dan dijual di cuci gudang gramedia beberapa waktu lalu.<br />
<a href="http://www.laymark.com/i/o/63.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><br /></a>Saya iseng2 mengambilnya saat itu , maklum lah ekonomi anak kosan yg pas pasan melihat sebuah novel harga Rp 5.000 langsung aja gatel ni tangan. :D<br />
<br />
Tapi jangan lihat dari harga dan cover yg sederhana, sungguh saya dibuat masuk ke dalam dunia sang penulis saat menikmati novel ini. Dunia yg sebenarnya penuh dengan sindiran-sindiran pedas kehidupan manusia urban di kota metropolitan, penuh dengan cacian dan rasa depresi yang kelam. Tapi disisipi dengan segelumit warna kreativitas dan "sense of art" yang idealis dari Sang Penulis.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Memang biasanya Novel Idealis kaya' gini jarang banget laku di pasaran kalau nama penulisnya belum beken di khalayak umum. Tapi untung saja ini bukan Novel pasaran yang gampang laku, kalau udah habis terjual pasti saya ga bakal bisa dapet nih Novel dengan harga 1 piring Nasi + Sayur + Telor ini ... :D<br />
<br />
Judul novel itu adalah <b>BIDIK</b>. Karya <b>Nugroho Nurarifin.</b><br />
ini snapshot dari HP bapuk saya :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-kGCWXqSAtdw/TsSK0OnKpHI/AAAAAAAAAOk/oSfcEf9LhoA/s1600/2011-11-16+07.49.06.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-kGCWXqSAtdw/TsSK0OnKpHI/AAAAAAAAAOk/oSfcEf9LhoA/s320/2011-11-16+07.49.06.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Sampul Depan</b></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-xeJYGYpMhzs/TsSLDrZ69SI/AAAAAAAAAOs/bCMUubze2S8/s1600/2011-11-16+07.49.35.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-xeJYGYpMhzs/TsSLDrZ69SI/AAAAAAAAAOs/bCMUubze2S8/s320/2011-11-16+07.49.35.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Sampul Belakang</b></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Ada satu hal menarik yang saya sorot dari Novel itu. Yaitu kegemaran sang tokoh utama dalam novel itu terhadap <b>Lomografi</b>.<br />
<br />
Tiba-tiba kata Lomografi itu sendiri menjadi sebuah kata yang menarik diri saya utk mencoba mengenal lebih dekat "dirinya".<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Coba saja sobat cari di mbah <b>google</b>, sudah banyak referensi tentang Lomografi itu sendiri yang bisa sobat baca. Jadi, saya tak perlu Copy Paste lagi infonya, terlalu menghabiskan halaman untuk artikel saya ini (bilang aja emg males nulis) :p<br />
<br />
Saya petik sebuah "peraturan absurd" dari Lomografi itu sendiri.<br />
<b></b><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>10 Golden Rule of Lomografi </b>:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">1. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Take your LOMO everywhere you go.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Bawalah kamera Lomo anda kemanapun anda pergi, karena dimana pun anda dapat menemukan obyek foto yang tak terduga.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">2. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Use it anytime - day or night.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Pakailah kamera Lomo anda tanpa batas. Pakai kamera Lomo anda baik siang maupun malam, kapan saja di berbagai situasi dan kondisi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">3. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Lomography is not an interference in your life, but a part of it.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Jadikanlah Lomografi sebagai bagian dari diri anda dan nikmatilah waktu anda memotret suatu obyek dengan kamera Lomo.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">4. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Shoot from the hip.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">5. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Approach the objects of your lomographic desire as close as possible.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">Dekati obyek foto anda sedekat mungkin selain karena kamera Lomo umumnya tidak ada zoom, harus ada </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">feel</i><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;"> tersendiri antara anda dengan obyek foto.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">6. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Don't think. (William Firebrace)</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Jangan berpikir, gunakan hati dan penglihatan anda.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">7. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Be fast.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Cepat dalam memotret suatu obyek foto, anda tidak perlu banyak berpikir/berteknik.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">8. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">You don't have to know beforehand what you've captured on film</i><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Anda tidak perlu terlalu memikirkan gambar seperti apa yang akan anda ambil.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">9. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">You don't have to know afterwards, either.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Anda juga tidak perlu memikirkan bagaimana hasil dari gambar yang telah anda ambil.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 19px;">10. </span><i style="background-color: white; line-height: 19px;">Don't worry about the rules.</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Jangan khawatir tentang aturan-aturan fotografi dan jangan terlalu memikirkannya saat anda menggunakan kamera Lomo.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">10 Golden Rule di atas telah membuka mata saya terhadap sebuah paradigma "<b>Sedikit Bicara, Banyak Kerja !</b>"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Sebuah <i>quote </i>yang udah umum, tapi dalem banget menyindir para manusia2 yang kerjanya hanya duduk-duduk Rapat sambil menahan kantuk, lalu menulis aturan2 panjang lebar dan berbagai konsep yang berisi kalimat2 membingungkan yang di kemudian hari disebut Undang-undang.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Tapi hasil implementasinya <b>NIHIL !!!</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">Nah, udah cukup untuk cacian terhadap para petinggi-petinggi , hehe ... Maaf ya Bapak Bapak Ibu Ibu petinggi, saya hanya berceloteh, tolong jangan hukum saya dengan <b>Pasal Nol Ayat Dua Botol Kitab Undang-Undang Hukum Orang Tolol</b> ya .... Ampuunnn ... </span><a href="http://www.laymark.com/i/o/04.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://www.laymark.com/i/o/04.gif" /></a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Kembali lagi kita ke Lomografi !!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Hasil jepretan para lomografer adalah sebuah foto yang <i>pure </i>tanpa pengeditan dan tanpa mengikuti kaidah serta asas2 dalam fotografi resmi. Mereka hanya menjepret dan apapun hasilnya, itulah foto dari kamera lomo mereka. Terkadang dua atau lebih gambar yang bertumpuk karena perputaran role film yang tidak rata, warna yang buram dan kebocoran cahaya akut yang menyebabkan foto terlihat tidak "indah" dan amburadul. Tapi, justru dengan segala hal <b>abstrak</b> dari foto hasil cetakan kamera lomo mereka itulah foto itu memiliki aura tersendiri. <i>Unique, Absurd, Different, Ridiculous, Crazy, Amazing !!</i> </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Aliran Fotografi tanpa konsep yang ribet, hanya dengan kamera Lomo, maka Anda sudah dapat menjadi seorang Lomografer, mudah bukan ??!!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Tanpa birokrasi yang berbelit belit, Anda sudah bisa menjadi seorang seniman dengan foto-foto "seenak udel" Anda !! </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">("se'enak udel" ; ungkapan Bahasa Jawa, arti harfiahnya : "Se'enak Pusar" , arti ungkapannya : "Terserah !!" , "Suka-suka kita !!")</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Biarkan inspirasi dan idemu meluncur sendiri tanpa terkekang dengan berbagai tetek bengek peraturan, itulah SENI.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Lampiaskan hasrat kreativitas yang terpendam dalam jiwa kalian tanpa perduli dengan berbagai tembok-tembok tutorial, petunjuk dan apapun itu yang membuat segala sesuatu menjadi prosedural. Itulah pesan dari Lomografi untuk kita.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Lomografi tidak butuh sesuatu yang prosedural dan struktural !!</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Lomografi adalah Lomografi !! Berdiri sendiri, bebas, tak terikat apapun. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; line-height: 19px;">Berikut ini saya ambil beberapa sample foto hasil jepretan para Lomografer dengan kamera lomonya :</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">sumber : </span></span><a href="http://www.lomography.com/">http://www.lomography.com</a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/--P4G-MakfCY/TsSXFSwgoRI/AAAAAAAAAO0/awTt6iN4mm8/s1600/4a6c87d212075e5e069d63f268d8839578042c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://2.bp.blogspot.com/--P4G-MakfCY/TsSXFSwgoRI/AAAAAAAAAO0/awTt6iN4mm8/s400/4a6c87d212075e5e069d63f268d8839578042c.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sRVLte7K-k0/TsSXNHV5zYI/AAAAAAAAAO8/CpsX4_gWVpQ/s1600/72211c8f7c21647dce7cc7fdad72c32b6423ac.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="http://4.bp.blogspot.com/-sRVLte7K-k0/TsSXNHV5zYI/AAAAAAAAAO8/CpsX4_gWVpQ/s400/72211c8f7c21647dce7cc7fdad72c32b6423ac.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-rn013w5u6SU/TsSXTBc-nLI/AAAAAAAAAPE/slPO07Myp6g/s1600/53ef935accc4af2205e6a99000d2efe3022d0d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="http://2.bp.blogspot.com/-rn013w5u6SU/TsSXTBc-nLI/AAAAAAAAAPE/slPO07Myp6g/s400/53ef935accc4af2205e6a99000d2efe3022d0d.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-xhLkAuiMaMU/TsSXWZsmMII/AAAAAAAAAPM/mu4LzKNer_8/s1600/3255763f88d0a8e82032973fe4f61f3d7b3f50.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="http://4.bp.blogspot.com/-xhLkAuiMaMU/TsSXWZsmMII/AAAAAAAAAPM/mu4LzKNer_8/s400/3255763f88d0a8e82032973fe4f61f3d7b3f50.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-YJ6Rg_WbnWg/TsSXZKNFXLI/AAAAAAAAAPU/C8hHG-MRIFk/s1600/327048343366d82862e8d2b8905a6215c091ac.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://4.bp.blogspot.com/-YJ6Rg_WbnWg/TsSXZKNFXLI/AAAAAAAAAPU/C8hHG-MRIFk/s400/327048343366d82862e8d2b8905a6215c091ac.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dlDjAI_fiDQ/TsSXcJ0MomI/AAAAAAAAAPc/kMNhfBZH68Q/s1600/a6a30c9c8a817dcd9aeefc4f156c42fd782463.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://4.bp.blogspot.com/-dlDjAI_fiDQ/TsSXcJ0MomI/AAAAAAAAAPc/kMNhfBZH68Q/s400/a6a30c9c8a817dcd9aeefc4f156c42fd782463.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-esXL7o-gOeU/TsSXjknXhgI/AAAAAAAAAPk/Rez8dT_oDos/s1600/fde47905099067ef48c6d5193918f116398447.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://1.bp.blogspot.com/-esXL7o-gOeU/TsSXjknXhgI/AAAAAAAAAPk/Rez8dT_oDos/s320/fde47905099067ef48c6d5193918f116398447.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-2MRt1XrjzXI/TsSXljTb4gI/AAAAAAAAAPs/XEcO0SaDUnM/s1600/02c4fe2ad9a15b2cc2a81fe453a9bb87e4ac78.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-2MRt1XrjzXI/TsSXljTb4gI/AAAAAAAAAPs/XEcO0SaDUnM/s400/02c4fe2ad9a15b2cc2a81fe453a9bb87e4ac78.jpg" width="178" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-APsk8UIc_vo/TsSXnlpY3SI/AAAAAAAAAP0/1lxCLxHu5_g/s1600/1be76480441ec270c7b60541298fabe47646bd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="270" src="http://3.bp.blogspot.com/-APsk8UIc_vo/TsSXnlpY3SI/AAAAAAAAAP0/1lxCLxHu5_g/s400/1be76480441ec270c7b60541298fabe47646bd.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1FaYTB_d0ko/TsSXq6YxhLI/AAAAAAAAAP8/FqfsPrrv67Q/s1600/a2af0c91e9c61aca8edb004aff536b18949364.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="http://3.bp.blogspot.com/-1FaYTB_d0ko/TsSXq6YxhLI/AAAAAAAAAP8/FqfsPrrv67Q/s400/a2af0c91e9c61aca8edb004aff536b18949364.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-QTU4x3KWMSI/TsSXsgh0vwI/AAAAAAAAAQE/xVUEainXjag/s1600/06ca9cbaea95acf898bd298a15f231959e45ed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://4.bp.blogspot.com/-QTU4x3KWMSI/TsSXsgh0vwI/AAAAAAAAAQE/xVUEainXjag/s400/06ca9cbaea95acf898bd298a15f231959e45ed.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-nhSYJWqGpBU/TsSXwSyNtQI/AAAAAAAAAQM/_wdO1-sU5b4/s1600/3c5b035ac701ae9893a8f89d47124b2754472e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="http://3.bp.blogspot.com/-nhSYJWqGpBU/TsSXwSyNtQI/AAAAAAAAAQM/_wdO1-sU5b4/s400/3c5b035ac701ae9893a8f89d47124b2754472e.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-b9RL9IpNY_8/TsSX5jgYCYI/AAAAAAAAAQU/wZYVniLDLcA/s1600/4c3420d16742e6d4256cea1055a5ead0e0acf1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="http://2.bp.blogspot.com/-b9RL9IpNY_8/TsSX5jgYCYI/AAAAAAAAAQU/wZYVniLDLcA/s400/4c3420d16742e6d4256cea1055a5ead0e0acf1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Dan ada sebuah <i>qoute</i> dari Sang Penulis yang menjelaskan tentang Lomografi ini,<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">"Seperti musik The Strokes... Kasar, tidak diolah seperti seharusnya, tapi justru itulah yang menjadi kekuatan"</span></b><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br /></span></b><br />
(NB : The Strokes adalah sebuah Band Indie yang memiliki aliran "aneh" dan "idealis", cari saja di Mbah Google)<br />
<br />
Sobat, lihatlah lebih dekat dengan kacamatamu, keabstrakan yang ada pada Lomografi.Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-3939418859680613017.post-38498868987497270332011-11-13T22:25:00.001+07:002011-11-13T23:13:16.453+07:00MAICIH Yang Membuat Ter"ICIH ICIH"<div>
Hai sob, kita berjumpa lagi dalam dunia kecil lelaki berkacamata minus ini.</div>
<div>
yahh walaupun penglihatan minus, tapi saya selalu mencoba menanamkan cara berpikir positif dalam melihat hidup sederhana ini. (^_^)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya ga akan membahas tentang fasilitas SEAGAMES 2011 yg carut marut dan kemenangan beruntun timnas INDONESIA U-23 yang akhir2 ni menjadi Euforia. Saya juga ga akan membahas tentang Bulan November yang basah karena Hujan terus mengguyur daerah Jabotabek dan sekitarnya. Atau mungkin "cara memperingati" Hari Pahlawan. Karena hal-hal itu sudah pasti banyak di blow-up di berbagai media Bulan ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kali ini kacamata saya melihat sebuah fenomena dari keripik pedas yang mengusung nama "MAICIH".</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-mY7k7U2XPA8/Tr_oNsEsczI/AAAAAAAAAOU/wG9nKpmwbLo/s1600/2011-10-09+17.37.52.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-mY7k7U2XPA8/Tr_oNsEsczI/AAAAAAAAAOU/wG9nKpmwbLo/s320/2011-10-09+17.37.52.jpg" width="240" /></a></div>
<div>
Cukup basi juga saya baru menulis tentang MAICIH hari ini. Karena sebenarnya udah cukup lama sekitar 1 tahun-an MAICIH ini melanglang buana.</div>
<div>
Apa yg unik dari MAICIH ?? kenapa begitu banyak penggemarnya ?</div>
<div>
"banyak penggemar" ? yah, cukup saya jelaskan lewat gambar di bawah ini ,</div>
<div>
snapshot dari twitter MAICIH yaitu @infomaicih :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_qJOJZPXD_Y/Tr_i2Yw-c2I/AAAAAAAAAOE/y5hnJ_PxWaU/s1600/maicih.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="156" src="http://1.bp.blogspot.com/-_qJOJZPXD_Y/Tr_i2Yw-c2I/AAAAAAAAAOE/y5hnJ_PxWaU/s640/maicih.JPG" width="520" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
dengan melihat jumlah follower-nya saya rasa kalian sudah tahu kenapa sebabnya saya bilang "banyak penggemar", hehe</div>
<div>
satu inovasi unik saya suka dari MAICIH ini adalah cara pemasarannya ke publik.</div>
<div>
Mereka tidak memerlukan sebuah toko / bangunan permanen utk memasarkan produknya.</div>
<div>
<a name='more'></a></div>
<div>
Mereka hanya membutuhkan sebuah mobil dan pamflet besar bertuliskan MAICIH beserta logonya.</div>
<div>
Lalu mereka pun berkeliling dan "ngetem" di spot-spot strategis untuk menjual produk-produknya.</div>
<div>
Coba pikirkan, sudah berapa aspek yg mereka raih dari cara pemasaran seperti itu ?<br />
- Efektif (langsung menuju ke area konsumen)</div>
<div>
- Efisien (tak perlu mengeluarkan biaya pembangunan toko / sewa toko terlalu banyak)</div>
<div>
- Luas (bisa menjangkau banyak daerah , dengan cara berkeliling mobil-mobil maicih)</div>
<div>
- Inovatif (menarik, unik dan berbeda , membuat para konsumen pun penasaran dengan produknya)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tentu saja mereka juga aktif berpromosi di social media online, salah satunya twitter.</div>
<div>
Setiap jam-jam tertentu saat mobil-mobil "patroli" MAICIH siap ngetem di spot-spot target, mereka selalu "berkicau" di timeline. Misalnya seperti di bawah ini ,</div>
<div>
snapshot timeline @infomaicih :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_Y8ZA35yHnE/Tr_lD7Rl-wI/AAAAAAAAAOM/ulF3HTTytOs/s1600/maicih2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="321" src="http://3.bp.blogspot.com/-_Y8ZA35yHnE/Tr_lD7Rl-wI/AAAAAAAAAOM/ulF3HTTytOs/s400/maicih2.JPG" width="400" /></a></div>
<div>
Nah, klo dari segi rasa keripiknya ?</div>
<div>
menurut lidah pribadi saya, sebenarnya rasanya biasa saja.</div>
<div>
tapi ada yg unik , apakah itu ??</div>
<div>
mereka membuat tingkatan Level utk Rasa Pedas Keripik Pedas mereka ....</div>
<div>
jadi, ada yg Level 3, 5, dan tingkat tertinggi yaitu Level 10.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan jgn coba2 utk menyantap Keripik Pedas Level 10 MAICIH sendirian, karena apa ?</div>
<div>
Saya dan 6 orang teman sekontrakan sukses dibikin bolak balik WC malamnya setelah sorenya rame2 membantai habis 3 bungkus Maicih Level 10.</div>
<div>
Nah, silakan sobat simpulkan sendiri berdasarkan cerita di atas ?? (^_^)</div>
<div>
Klo kata kawan saya, Maicih Level 10 itu bukan Keripik ... tapi SAMBAL !!! Haha ...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
So, selamat ber-MAICIH ria ...</div>
<div>
NB : Tulisan ini bukan ajang Promosi, sekali lagi saya tegaskan bahwa saya bukan Founder, CEO, ataupun Kuli dari keripik MAICIH. </div>
<div>
Saya hanya "korban" keganasan rasa pedas Keripik Maicih yg bikin nagih (ga percaya nagih ? silahkan coba saja) </div>Yusrizal Ihyahttp://www.blogger.com/profile/17983113121097117887noreply@blogger.com5