Tanggal 7 Mei 2012 adalah salah satu hari yang berhasil membuat saya melonjak kegirangan di depan notebook kesayangan saya. Setelah menyaksikan pertandingan ke-37 Juventus di musim ini via streaming, akhirnya saat yang sudah saya nanti-nanti selama kurang lebih 6 tahun datang juga.
Dan tentunya salah satu manusia berdarah Juventini yang terlarut dalam euforia perayaan scudetto ke-30 Juventus itu adalah saya.
Sebenarnya menurut catatan di dokumen FIGC (PSSI-nya Italy) Juventus baru meraih 27 scudetto dan musim ini adalah yang ke-28. Tapi di setiap hati Juventini, musim ini adalah gelar yang ke-30.
Kenapa bisa hilang 2 gelar sisanya? dikarenakan pada beberapa tahun lalu Juventus terkena kasus Calciopoli(Pengaturan Skor), sehingga mendapat hukuman yang cukup berat. 1 Gelar Scudetto dicopot, 1 Gelar Scudetto dipindahtangankan ke Inter Milan dan Juventus didegradasi ke Serie B (kasta kedua Liga Italy).
Padahal setelah melewati persidangan tiada hentinya, akhirnya pada tahun 2012 sekitar beberapa bulan lalu, hasil akhir mengatakan bahwa Juventus sama sekali tidak bersalah dalam perkara Calciopoli ini. Tapi hukuman sudah terlanjut menjadi bubur, entah kenapa proses birokrasi yang berbelit-belit dari pengadilan dan tim hukum sepak bola di Italy membuat Juventus tak mampu memperoleh kembali 2 gelar scudetto yang sudah dicopot itu.
Sebenarnya kasus Calciopoli tak pernah ada, yang ada adalah sebuah upaya penggulingan nama baik dari Juventus yang dilakukan dari beberapa pihak yang tak senang dengan prestasi Juventus. Maklum saja, Juventus adalah tim yang paling banyak mengoleksi gelar scudetto di Italy, yaitu 29 gelar sebelum 2 gelar dicopot. Untuk melihat penjelasan lebih detail bisa berkunjung ke website ini http://signora1897.com/ dan cari judul artikel tentang Calciopoli dan Farsopoli.
Tidak hanya di politik, di sepak bola pun penuh dengan intrik dan konspirasi.
Tapi sebagai Juventini yang setia, saya tetap mendukung Juventus walaupun terdegradasi ke serie B, hingga sekarang saya akhirnya bisa kembali melihat tim kesayangan saya itu menjadi Jawara kembali, pembuktian bahwa Juventus bersih!! tak perlu pengaturan skor dan bantuan wasit hanya untuk meraih gelar scudetto dan menjadi Juara di Italy.
Saya sunggu menikmati loyalitas menjadi seorang Juventini, ibarat sebagai seorang karyawan yang setia pada perusahaannya dan tidak mengkhianati Bosnya, atau seperti seorang ksatria yang setia pada raja dan kerajaannya.
Ada sebuah quote dari seorang pemain legenda hidup Juventus yang juga salah satu tokoh inspirasi saya, Alessandro Del Piero.
"A True Gentleman Never Leave His Lady".
Del Piero tetap setia berkostum Juventus meski di saat sulit di serie B sampai sekarang. Nah, seperti itulah loyalitas kami sebagai Juventini berdarah murni. Hehe, sedikit lebay tapi emang kenyataan.
Forza Juventus, Campione d' Italia. Grazie Ragazzi!!
2 komentar:
wah selamat ya buat Juventus :D
Juventus emang tim hebat :thumbup
meskipun kalah di copa tapi juara di liga,,,,
forza juve,,,
Posting Komentar
Silakan ngoceh disini...